Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Bukan Lagi Spesies Terancam Kepunahan

Kompas.com - 05/09/2016, 18:21 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Panda tidak lagi masuk dalam daftar spesies yang terancam punah, menyusul upaya penyelamatan yang dilakukan selama puluhan tahun.

Status hewan yang disayangi masyarakat ini berubah dari "terancam" menjadi "rentan" karena populasinya yang tumbuh kembali di China.

Namun di balik kabar baik ini muncul pula informasi buruk, yaitu keberadaan spesies gorila, primata terbesar di dunia, yang saat ini terancam punah.

Perubahan status panda ini diumumkan lembaga internasional untuk konservasi alam (IUCN) yang selalu memantau kondisi hewan-hewan yang terancam punah.

Upaya pemerintah China, yang menyebut panda raksasa sebagai hewan nasional, telah menyelamatkan keberadaan hewan itu dari tepi jurang kepunahan.

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa populasi panda dewasa saat ini mencapai 1.864 ekor di alam bebas.

Tidak ada angka pasti untuk jumlah panda anak-anak, tetapi diperkirakan jumlah keseluruhan panda mencapai 2.060 ekor.

"Bukti dari serangkaian survei menunjukkan bahwa penurunan populasi panda dapat ditangani, dan sebaliknya jumlahnya mulai meningkat saat ini," demikian laporan terbaru IUCN.

"Peningkatan status ini menegaskan bahwa upaya pemerintah China untuk melindungi spesies ini berjalan efektif," tambah IUCN.

Meski demikian, IUCN memperingatkan, pertumbuhan kembali populasi panda bisa berumur pendek.

Perubahan iklim diperkirakan dapat menewaskan lebih dari sepertiga habitat panda dalam 80 tahun ke depan.

"Dan itu artinya populasi panda dapat menurun, membalikkan keadaan selama dua dekade terakhir," kata laporan itu.

"Untuk melindungi spesies ikonik ini, sangat penting diambil langkah-langkah perlindungan yang efektif sekaligus mendiskusikan ancaman baru yang muncul."

Populasi gorila terancam

Sementara itu, gelombang perburuan liar telah menyebabkan jumlah spesies gorila di wilayah timur terus berkurang. Saat ini diperkirakan hanya terdapat 5.000 ekor gorila di seluruh dunia.

Empat dari enam kera raksasa yang terancam punah adalah gorila timur, gorila barat, orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatera.

"Hari ini adalah hari menyedihkan, karena daftar merah IUCN menunjukkan bahwa kita bertanggungjawab atas pemusnahan beberapa kerabat terdekat kita," kata Inger Andersen, pimpinan IUCN kepada wartawan.

Menurut IUCN, jumlah gorila timur telah menurun lebih dari 70 persen dalam dua dekade terakhir.

Daftar merah IUCN meliputi 82.954 spesies, baik tumbuhan dan hewan. Hampir sepertiganya, yaitu 23.928, masuk dalam daftar yang terancam punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com