SYDNEY, KOMPAS.com – Empat perempuan menggelar matras yoga di lapangan rumput di dekat Pantai Bondi, Sydney, New South Wales, Australia. Gulungan demi gulungan matras dibuka, ada yang berwarna hitam, ada pula yang berwarna merah.
Mereka lalu melakukan pemanasan, mulai dari meregangkan tangan dan leher hingga lari di tempat. Aktivitas itu lalu dilanjutkan dengan melakukan sejumlah gerakan yang kerap dilakukan dalam yoga dan pilates, seperti chair pose, plank, warrior, extended side angle dan down dog.
Namun, gerakan demi gerakan dilakukan dengan diselingi gerakan lainnya yang menguras keringat, misalnya saat seseorang berlari sejauh 100 meter, pasangannya harus melakukan gerakan mountain climber. Setelah bertemu lagi, mereka harus melakukan gerakan kombinasi pukulan tinju atau boxing combos.
Keringat bercucuran dari dahi mereka meski pagi itu, sekitar pukul 07.00 waktu setempat, kawasan Bondi Beach bersuhu 14 derajat celcius.
Para perempuan dari Paper Tiger Health and Wellness itu memang kerap berolahraga di luar ruangan sebagai variasi dari aktivitas olahraga rutin di dalam studio. Selain jogging, mereka kerap melakukan olahraga boxilates seperti yang dilakukan pagi itu.
Boxilates?
Ya boxilates adalah perpaduan antara olahraga tinju (boxing) dan pilates, antara olahraga yang dinilai keras dengan latihan kelenturan.
Tentu saja, gerakan boxilates merupakan perpaduan antara gerakan tinju dan pilates dalam sekali latihan.
Dalam satu rangkaian latihan boxilates, Jenna mengatakan setiap peserta harus melakukan berbagai gerakan, seperti straight punches, body hooks, dan uppercuts yangmerupakan boxing combos lalu planks, side leg series, single leg stretch, dan rangkaian latihan obliques.
Jika dilakukan dengan benar, lanjut Jenna, setiap sesi latihan boxilates selama 50 menit bisa membakar 500-600 kalori.
Jenna bercerita bahwa boxilates yang dibuatnya telah berkembang sejak dua tahun lalu. Olahraga ini, lanjutnya, bisa menjadi pilihan untuk mereka yang ingin menyeimbangkan olahraga keras dan kelenturan dalam sekali latihan.
Biasanya, mereka menggelar latihan di luar studio tiga kali seminggu, mulai pukul 06.30-07.30 waktu setempat. Berolahraga di luar ruangan, lanjutnya, mendatangkan banyak manfaat. Suasana sejuk di pantai dan suara ombak memberikan efek psikologis yang baik untuk mereka yang berolahraga.
"Karena berolahraga bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga menimbulkan rasa bahagia. Selain membakar kalori, kita juga akan merasa lebih rileks," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Tori Clapham, salah satu peserta latihan pagi itu.
"Sangat menyenangkan. Berolahraga di luar ruangan sekaligus menikmati sinar matahari dan aroma lautan membantu melepaskan hormon endorfin (yang menimbulkan rasa bahagia)," kata Tori.
(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.