Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Italia Dimakamkan Massal di Bawah Guyuran Hujan

Kompas.com - 31/08/2016, 15:37 WIB

KOMPAS.com -  Pemeritah Italia, Selasa (30/8/2016) menggelar pemakaman massal bagi para korban gempa bumi, di tengah-tengah reruntuhan Kota Amatrice, sebagai kota yang paling parah dilanda bencana itu minggu lalu.

Presiden Italia Sergio Mattarella, Perdana Menteri Matteo Renzi, dan wakil senior Paus Fransiskus termasuk di antara ratusan pelayat dalam acara yang berlangsung di bawah guyuran hujan deras itu.

Pada awal acara itu Uskup Rieti, Domenico Pompili dengan lantang membacakan nama 242 orang yang tewas di Kota Amatrice dan Accumoli.

Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengecam buruknya mutu pembangunan di balik banyak jumlah korban yang tewas.

“Gempa bumi tidak membunuh. Yang paling banyak membunuh adalah kerja manusia,” kata Pompili di hadapan para pelayat yang menangis.

Ia mengatakan, daerah itu harus dibangun kembali, karena jika tidak dilakukan maka bangunan itu akan membunuh mereka untuk kedua kalinya.

Namun dia memperingatkan upaya pembangunan kembali agar tidak menjadi penjarahan dana negara.

Italia punya sejarah panjang kejahatan terorganisasi dan para pembangun yang korup menyusupi kontrak-kontrak pekerjaan umum, khususnya proyek tambahan untuk rekonstruksi setelah bencana alam.

Kejaksaan telah membuka penyelidikan terhadap gempa 24 Agustus itu. Sebab, banyak bangunan runtuh, meskipun telah direnovasi dengan dana rakyat dan disebut anti gempa.

Pejabat Perlindungan Sipil mengatakan, hanya ada 37 peti mati karena banyak keluarga yang memilih untuk mengadakan pemakaman sendiri di tempat lainnya.

50 orang lainnya tewas di kawasan tetangganya, Le Marche di mana pemakaman negara bagian diadakan akhir pekan lalu.

Para anggota keluarga mengancam memboikot acara pemakaman itu setelah mengetahui pejabat berencana mengadakannya di Rieti, 60 kilometer lebih jauhnya dari Amatrice.

Jenazah awalnya dibawa ke Rieti karena pejabat mengatakan akan lebih mudah mengadakan pemakaman massal di sana, dari pada di Amatrice.

Namun Renzi memerintahkan mengubah rencana setelah publik marah.

Di pusat Amatrice, yang tahun lalu terpilih sebagai daerah terindah di Italia, para awak penyelamat terus menggali reruntuhan mencari kemungkinan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan, akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com