Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Prajurit di Batu Nisan Keliru, Dikoreksi Setelah 154 Tahun

Kompas.com - 29/08/2016, 22:00 WIB

KOLUMBUS, KOMPAS.com - Tak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kekeliruan.

Seorang prajurit yang tewas dalam perang saudara di Amerika Serikat dan dmakamkan di Ohio, 154 tahun lalu, ternyata salah teridentifikasi dalam batu nisannya.

Prajurit Konfederasi itu bernama Augustus Beckmann. Dia tewas dalam pertempuran di Shiloh, 7 April 1862.

Namun, dia dimakamkan di pemakaman konfederasi di Kolombus dengan nama A. Bergman, dan tercantum nama kesatuan yang salah pula.

Demikian dilansir laman The Columbus Dispatch, seperti dikutip Associated Press

Kekeliruan ini terungkap saat, keturunan Beckmann dari sang kakak, Greg Beckman, menyadari adanya kesalahan saat dia mengunjungi pemakaman itu pada kesempatan acara peringatan di Camp Chase, Kolombus

Beckman, yang menjadi pengajar di SMA Placentia, California, lantas mengumpulkan dokumentasi yang terkait dengan kekeliruan itu.

Dia lalu mendesak pihak administrasi pemakaman nasional untuk memperbaiki batu nisan itu. 

Saat ini dia pun mengetahui bahwa permintaannya dikabulkan. 

Juru bicara otoritas terkait, perbaikan nisan akan selesai dalam 60 hari.

Leluhur Beckman, William Beckmann adalah saudara kandung Augustus.

Keduanya datang ke Amerika dari Jerman kala itu, antara tahun 1858 dan 1860. Mereka kemudian terdaftar dalam pasukan infanteri II, Galveston.

"William tak pernah mengetahui takdir saudaranya, dan Augustus dimakamkan dengan nama keluarga yang keliru selama ratusan tahun," ujar Beckman.

"Kali terakhir mereka saling bertemu adalah dalam pertempuran di Shiloh," sambung dia.

Beckman mengaku bahagia bisa mengunjungi makam leluhurnya.  "Saya tahu, akan ada jalannya untuk merampungkan ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com