Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Tradisi "Pernikahan Hantu" di China

Kompas.com - 29/08/2016, 13:35 WIB

KOMPAS.com — Polisi China menangkap seorang pria atas pembunuhan dua perempuan penyandang masalah mental.

Ia dituduh menjual jenazah kedua perempuan tersebut untuk digunakan dalam kegiatan yang disebut "pernikahan hantu".

Peristiwa ini membuat sorotan terarah lagi pada pernikahan arwah, atau pernikahan hantu, ritual kuno yang masih dipraktikkan di wilayah-wilayah tertentu di China, yang menyediakan pasangan bagi orang-orang yang meninggal dalam keadaan lajang.

Menurut polisi di provinsi Shaanxi, kasus pembunuhan terjadi pada bulan April lalu. Saat itu, tiga pria ditahan setelah mayat seorang wanita ditemukan di dalam kendaraan mereka oleh polisi lalu lintas.

Penyelidikan pihak kepolisian membawa mereka pada suatu rangkaian kejadian mengerikan bahwa pria bernama Ma, diduga menipu para perempuan korbannya dengan menjanjikan calon pengantin pria, kemudian mereka dibunuh sehingga mayat mereka bisa dijual.

Apa itu "pernikahan hantu"?

Orang-orang yang memercayainya mengatakan, tradisi yang sudah dilakukan selama sekitar 3.000 tahun itu dijalankan untuk memastikan bahwa mereka yang mati lajang tidak akan sendirian di alam baka.

Awalnya, pernikahan semacam ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah meninggal: orang yang masih hidup menikahkan dua lajang yang sudah meninggal.

Namun, belakangan, ritual ini melibatkan orang yang masih hidup yang dinikahkan dengan mayat.

Dalam pernikahan hantu di antara dua orang yang sudah meninggal, keluarga "pengantin" meminta mahar, seperti perhiasan, pelayan, dan sebuah rumah mewah, tetapi semuanya dalam bentuk kertas.

Faktor-faktor seperti usia dan latar belakang keluarga sama pentingnya dengan pernikahan-pernikahan tradisional biasa.

Jadi, keluarga-keluarga mereka menyewa ahli fengsui yang akan menjadi makcomblang.

Dalam upacara pernikahan tersebut biasanya ada nisan kedua mempelai dan sebuah perjamuan.

Bagian yang paling penting adalah menggali tulang-tulang mempelai perempuan dan menempatkannya di dalam kubur sang mempelai pria.

Apa sisi gelap tradisi ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com