Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Anak Terjebak di Daerah yang Sulit Dicapai di Lembah Danau Chad

Kompas.com - 26/08/2016, 22:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com – Organisasi bantuan anak-anak PBB (UNICEF), Kamis (25/8/2016) di New York, AS, memperingatkan tentang konsekuensi akibat kekerasan oleh Boko Haram terhadap anak-anak di lembah Danau Chad di Afrika.

UNICEF mengatakan, bertahun-tahun kekerasan oleh gerilyawan fanatik itu telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang bertambah parah.

Kekerasan mematikan oleh Boko Haram telah membuat 1,4 juta anak kehilangan tempat tinggal dan tak kurang dari satu juta orang lagi masih terjebak di daerah yang sulit dicapai.

Hampir setengah juta anak masih menderita kekurangan gizi akut pada tahun ini, naik dari 175.000 pada awal tahun, kata UNICEF di dalam laporan yang dirilis pada Kamis atau Jumat (26/8/2016) WIB.

Ditambahkannya, sebanyak 38 anak juga telah digunakan untuk melakukan serangan bunuh diri di wilayah sepanjang tahun ini.

Lembah Danau Chad adalah lembah drainase di Afrika, yang berpusat di Danau Chad.

Wilayah itu tak memiliki saluran ke luar ke laut dan berisi daerah gurun luas atau padang ilalang setengah-kering.

Lembah tersebut membentang sampai tujuh negara, termasuk sebagian besar di Chad dan satu bagian Niger.

Di seluruh lembah Danau Chad, PBB memperkirakan lebih dari sembilan juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan.

UNICEF mengatakan, keperluan kemanusiaan mengalahkan tanggapan, terutama karena sekarang daerah baru yang sebelumnya tak bisa dicapai di bagian timur-laut Nigeria telah bisa didatangi.

Lembaga PBB tersebut baru menerima 13 persen dari 308 juta dollar AS yang diperlukannya untuk memberi bantuan kepada keluarga yang terkena kekerasan Boko Haram di Nigeria, Niger, Chad, dan Kamerun.

"Krisis Danau Chad adalah krisis anak-anak yang mesti menempati posisi tinggi dalam agenda pengungsi dan migrasi global," kata Manuel Fontaine, Direktur Regional UNICEF buat Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Laporan itu dikeluarkan sebelum Pertemuan Puncak PBB mengenai Pengungsi dan Migran, yang dijadwalkan diselenggarakan pada 19 September mendatang.

Pertemuan itu untuk menarik lebih banyak perhatian masyarakat dunia pada anak-anak yang menjadi pengungsi dan anak-anak yang tertinggal di negeri mereka.

Laporan tersebut juga berbicara mengenai dampak kekerasan Boko Haram pada anak-anak di Nigeria, Kamerun, Chad, dan Niger dan harga mahal yang harus ditebus oleh anak-anak.

Selain 2,6 juta orang yang saat ini menjadi pengungsi, 2,2 juta orang lagi – lebih  separuh dari mereka anak-anak – dikhawatirkan  terjebak di daerah yang dikuasai Boko Haram dan memerlukan bantuan kemanusiaan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com