Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Usia 4 Hari Ditaruh di Kulkas hingga Tewas, Ibu Kandung Dibekuk

Kompas.com - 26/08/2016, 18:28 WIB

PENNSYLVANIA, KOMPAS.com - Angela Blackwell, seorang ibu berusia 27 tahun ditangkap dengan tuduhan pembunuhan anak kandungnya sendiri.

Angela membunhuh putra kandungnya, William Blackwell yang berumur empat hari, dengan memasukkannya ke dalam kulkas.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Februari lalu, namun pelaku baru ditangkap Kamis kemarin (WIB), setelah aparat melakukan serangkaian penyidikan.

Di muka pengadilan, seperti diwartakan laman WWWN, Jumat (26/8/2016), Angela mengaku tak bersalah atas tuduhan penganiayaan dan pembunuhan anak. 

Saat ini, perempuan itu menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Chester County, di mana dia mendekam tanpa penetapan uang jaminan. 

Berdasarkan penyidikan polisi sebelumnya, William dinyatakan tewas akibat asfiksia dan hipotermia, karena ditempatkan di dalam kulkas selama tiga jam.

Asfiksia berasal dari bahasa Yunani sphyzein yang artinya "denyut yang berhenti". Ini merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang bersifat mengancam jiwa.

Sementara, Hipotermia adalah suatu kondisi darurat medis di mana tubuh tidak sanggup mengembalikan panas tubuh, karena suhu yang terlalu cepat turun.

Kondisi ini membuat suhu tubuh mencapai suhu yang sangat rendah di bawah 35 derajat celcius.

Pembunuhan itu terjadi hanya berselang empat hari sejak William dilahirkan. 

Polisi menyebut, setelah tiga jam, Angela mengangkat bayinya dari dalam kulkas. Namun, dia tak mencari bantuan medis, sekalipun dia masih melihat William dalam keadaan hidup. 

Ayah William, Jeff Lewis, mengaku, istrinya memang memiliki masalah mental, namun dia sangat menyayangi dan melindungi anaknya itu,  

Selain William, Lewis dan Angela memiliki satu anak laki-laki yang berumur tiga tahun. Anak itu kini dibawa ke departemen layanan sosial, setelah kematian adiknya.

Lewis pun meyakini, istrinya tak meletakkan William ke dalam kulkas, namun dia pun mengaku tak tahu siapa yang melakukannya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com