Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Kepolisian Filipina Dorong Para Pecandu untuk Membunuh Para Pengedar Narkoba

Kompas.com - 26/08/2016, 13:24 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Filipina  menyerukan agar para pecandu narkoba membunuh para pengedar dan membakar rumah mereka.

"Mengapa kalian (para pecandu) tak mengunjungi mereka (bandar), siramkan bensin dan bakar rumah mereka untuk lampiaskan kemarahan kalian," kata Ronald dela Rosa dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat (26/8/2016).

"Mereka menikmati uang kalian, uang yang menghancurkan otak kalian. Kalian tahu para pengedar itu. Apakah kalian mau membunuh mereka? Silakan. Kalian diizinkan membunuh mereka karena kalian adalah korban," sambung Dela Rosa.

Dela Rosa mengatakan hal ini kepada para ratusan pecandu narkoba yang menyerahkan diri di wilayah tengah Filipina, Kamis (25/8/2016).

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Ernesto Abella mengatakan, seruan untuk membunuh dan membakar kediaman para pengedar narkoba adalah inisiatif pribadi Dela Rosa.

"Tak ada perintas semacam itu (dari presiden). Itu merupakan pernyataan emosional," kata Abella kepada para jurnalis, tanpa memberikan elaborasi.

Namun, pernyataan keras Dela Rosa ini sebenarnya muncul karena Presiden Duterte kerap memberikan perintah kontroversial terkait pemberantasan narkoba sehingga memicu kritik dari PBB dan kelompok-kelompok pemerhati HAM.

Duterte yang sejak masa kampanye menjanjikan akan memberantas peredaran narkoba dengan keras, membuktikan janjinya.

Sejak berkuasa 30 Juni lalu, sesuai penjelasan Dela Rosa di hadapan parlemen, sebanyak 1.946 orang yang diduga terkait dengan masalah narkotika tewas.

Dari jumlah itu Dela Rosa mengatakan, sebanyak 756 tersangka pengedar tewas dalam baku tembak dengan polisi dan 1.190 pembunuhan sedang diselidiki latar belakangnya.

"Saya akui banyak yang tewas dalam kampanye ini, dan kini kami memiliki momentum," ujar Dela Rosa di hadapan senat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com