Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moskwa Diduga Retas Koran AS, FBI Selidiki Keterlibatan Mata-mata Rusia

Kompas.com - 24/08/2016, 20:12 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com – Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin diduga telah melakukan peretan media Amerika Serikat, The New York Times (NYT)

Terkait dengan dugaan itu, seperti dilaporkan Daily Express,  Rabu (24/8/2016), Badan Investigasi Federal (FBI) pun melakukan penyelidikan tentang kemungkinan mata-mata Rusia terlibat.

Para pejabat keamanan AS yakin, “intelijen Rusia mungkin berada di balik peretasan” pada surat kabar  dengan beberapa wartawan yang sengaja diincar.

Tim penyidik sejauh ini percaya bahwa peretas Rusia menargetkan lembaga berita sebagai bagian dari serangkaian peretan yang luas.

Peretasan juga difokuskan pada Partai Demokrat dan Partai Republik menjelang pemilihan presidfen pada 9 November yang akan datang.

Dilaporkan, peretasan itu diduga tidak mempengaruhi seluruh jaringan komputer harian NYT.

Seorang juru bicara harian itu, Eileen Murphy, mengatakan, tidak ada sistem internal yang terpapar peretasan.

“Kami tidak melihat adanya bukti bahwa sistem internal kami, termasuk sistem kami di biro Moskwa telah ditembus atau terganggu,” kata Murphy.

Pejabat AS mengatkan, organisasi surat khabar itu dianggap sebagai target penting mengingat kontak atau sumber dan wartawan intelijen memiliki akses yang sama ke informasi sensitif.

Harian NYT kini telah berada di bawah penyelidikan oleh aparat keamanan untuk memastikan dampak dari peretasan yang diduga melibatkan mata-mata Rusia.

Kasus yang menimpa harian tersebut bukan pertama kalinya terjadi pada media di AS.

Pada 2013, sekelompok peretan yang dikenal sebagai Tentara Elektronik Suriah juga menyerang NYT.

Petetas China juga menyusup harian tersebut pada tahun yang sama.

Belum jelas apa motif peretasan dan berapa banyak wartawan yang disasar.

Menurut ABC News, ada kecurigaan bahwa orang-orang yang berupaya meretas NYT adalah figur-figur yang baru-baru ini menembus jaringan organisasi Partai Demokrat.

Juni lalu, aksi peretasan atas komputer Komite Partai Demokrat mengungkap bahwa pimpinan partai berlambang keledai itu lebih mendukung Hillary Clinton ketimbang Bernie Sanders.

Saat itu sejumlah pejabat Rusia mengatakan badan pemerintah Rusia berada di balik aksi peretasan tersebut, meski Moskwa membantah tudingan itu.

Dugaan adanya peretasan oleh agen Rusia terjadi ketika kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, meminta Rusia untuk kembali meneliti surat-surat elektronik Hillary setelah menuduhnya sedang melakukan pembohongan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com