Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Maroko Menyerukan Warga Diaspora agar Menolak Kelompok Garis Keras

Kompas.com - 22/08/2016, 14:46 WIB

RABAT, KOMPAS.com - Raja Maroko, Mohammed ke-VI, meminta warga negara Maroko di luar negeri, yang kebanyakan di Eropa, untuk menegakkan nilai-nilai Islam yang toleran dan menolak tindakan ekstremisme.

Pernyataan itu ditujukan pertama kalinya kepada lima juta warga diaspora Maroko,  warga yang tinggal di luar negeri, sejak peristiwa serangan baru-baru ini di Eropa oleh militan.

Warga negara Eropa asli Maroko terlibat dalam beberapa serangan tersebut, seperti dilaporkan oleh BBC News, Senin (22/8/2016).

Mohammed mengecam pembunuhan atas orang-orang tak bersalah, khususnya pembunuhan seorang pastor Katolik di Perancis.

Dua pengikut kelompok yang menyebut diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menggorok leher Pastor Jacques Hamel (84),  saat korban sedang memimpin misa di gerejanya di Rouen, Perancis.

"Membunuh pastor dilarang agama," kata Raja Mohammed dalam pidatonya.

"Membunuhnya di dalam gereja adalah kegilaan yang tak terampuni, karena pastor adalah seorang manusia dan pria religius, walau dia bukan Muslim," tambahnya.

Dua dari militan ISIS yang terbunuh setelah rangkaian serangan di Paris pada November, yang menewaskan 130 orang, adalah warga negara Belgia berasal dari Maroko, yaitu Abdelhamid Abaaoud, tersangka pemimpin jaringannya, dan Chakib Akrouh, pengebom bunuh diri.

Tiga militan ISIS yang mengebom Brussels pada Maret, Khalid dan Ibrahim el-Bakraoui serta Najim Laachraoui, juga berasal dari Maroko.

Raja Maroko mengatakan, mereka yang terlibat dalam terorisme, yang mengatasnamakan Islam 'bukanlah Muslim'.

"Mereka pikir, berdasarkan kebodohan mereka, bahwa mereka berjihad," kata Raja Mohammed.

"Sejak kapan jihad menyerukan pembunuhan orang-orang tak bersalah? Sang Mahakuasa mengatakan 'Jangan melampaui batas’, karena Allah tidak mencintai penoda," kata dia.

"Bisakah dibayangkan Tuhan memerintahkan seseorang mengebom diri sendiri atau membunuh orang-orang tak bersalah?," kata Raja Mohammad.

"Islam, dalam kenyataannya, tidak mengizinkan segala bentuk bunuh diri, dengan alasan atau kondisi apapun," seru raja yang membawa modernisasi dan reformasi ke dalam citra Kerajaan Maroko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com