Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuguhi Babi di Sel Imigrasi, Imigran Pakistan Mogok Makan 2 Minggu

Kompas.com - 21/08/2016, 19:00 WIB

YOKOHAMA, KOMPAS.com - Seorang pria yang tengah ditahan di pusat imigrasi Yokohama, Jepang, melakukan aksi mogok makan, akibat mendapat sajian daging babi.

Menurut keyakinan lelaki berusia 48 tahun asal dari Pakistan itu, daging babi adalah makanan yang diharamkan.

Dalam berita yang dilansir NHK, tidak disebutkan penyebab penahanan lelaki itu.

Kasus pemogokan ini berawal pada 3 Agustus lalu, ketika dia mendapat makanan hangat namun mengandung babi.

Setelah insiden itu, pria tersebut melakukan aksi mogok makan, dan hingga kini sudah berlangsung sekitar dua minggu. 

Selama melakukan aksi mogok makan, dia hanya mengonsumsi air putih dan suplemen nutrisi.

Pihak imigrasi setempat mengatakan kondisi kesehatan lelaki itu dalam keadaan baik. 

Kejadian serupa pernah terjadi pada bulan Agustus tahun lalu. Saat itu seorang tahanan imigrasi mendapat suguhan salad, namun dengan potongan daging babi. Babi pun haram bagi imigran itu.

Kala itu, pihak Kantor Imigrasi Yokohama mengajukan permohonan maaf dan mengakuinya insiden itu sebagai kesalahan administratif. 

Terkait kasus ini, sebuah grup yang membela hak asasi manusia untuk warga asing, mendatangi kantor departemen terkait, minggu lalu.

Mereka mendesak agar dilakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Kantor imigrasi harus bertanggung jawab dalam perkara ini. Mereka wajib menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan para tahanan, terutama terkait keyakinan agama mereka," ungkap salah satu jurubicara kelompok itu. 

Pihak Kantor Imigrasi menanggapi desakan itu dengan mengatakan, "kami menyesali terulangnya insiden ini, dan kami akan menggelar investigasi terkait hal ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com