Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Thailand Memburu Pelaku Serangan Teror di Phuket

Kompas.com - 19/08/2016, 14:31 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com – Polisi Thailand, Jumat (19/8/2016), mengidentifikasi pria yang diduga pelaku serangan bom yang menewaskan empat orang di daerah wisata negara itu sebelumnya.

Serankaian serangan bom menarget daerah tujuan wisata favorit Thailand, Jumat (12/8/2016), sehingga empat orang tewas dan sejumlah orang terluka.

Dua ledakan melanda di Phuket, kota wisata populer Thailand sehingga dua orang tewas. Dua bom lain dilaporkan terjadi Provinsi Trang dan Provinsi Surat Thani, di masing-masing satu orang tewas.

Ledakan di tiga tempat itu berselang kurang dari 24 jam dari ledakan kembar di kawasan wisata Hua Hin, yang menyebabkan satu perempuan tewas dan 19 orang, termasuk tujuh turis asing, terluka.

Wakil juru bicara kepolisian nasional Thailand, Kissana Phatanacharoen, mengidentifikasi tersangka bernama Ahama Lengha, warga Narathiwat di dekat perbatasan dengan Malaysia.

Pengadilan militer Thailand telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Selasa lalu untuk tersangka karena mencoba untuk mengebom daerah wisawata pantai di Phuket.

Kissana mengatakan Ahama belum ditahan dan tidak diketahui apakah dia masih di dalam negeri atau telah melarikan diri dari negara itu.

"Kami hanya mengeluarkan satu perintah penangkapan sehubungan dengan serangan bom, dan itu adalah untuk Ahama. Jelas bahwa ia terkait dengan apa yang telah terjadi," kata Kissana.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di Thailand, sepekan silam.

Polisi dan pemerintah mengesampingkan adanya kaitan antara pelaku serangan teror itu dengan jaringan teror asing.

Kepala Polisi Thailand, Jakthip Chaijinda, mengatakan serangan bisa jadi terkait dengan hasil referendum UU baru, namun ia belum memberikan keterangan lebih detail soal itu.

Kecurigaan aparat diarahkan kepada kelompok-kelompok politik dalam negeri, termasuk pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang terusir dari kantornya pada 2006.

Sementara pendukung Thaksin belum disalahkan secara langsung oleh polisi.

Hanya dikatakan, pekan lalu serangan itu dilakukan secara bersamaan oleh satu kelompok atas perintah satu orang, tapi tidak memberikan keterangan rinci lebih lanjut.

Kissana mengatakan, polisi negaranya telah bekerja sama dengan Malaysia untuk melacak tersangka lainnya terkait dengan serangan bom di Phuket dan Hua Hin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com