Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Myanmar, Delapan Orang Tewas dan Puluhan Ribu Mengungsi

Kompas.com - 15/08/2016, 19:57 WIB

YANGON, KOMPAS.com – Sedikitnya delapan orang tewas dan 40.000 orang terkena dampak akibat banjir bandang di Myanmar, kata pejabat pemerintah setempat, Senin (15/8/2016).

Banjir bandang akibat hujan lebat telah menyebakan rumah-rumah penduduk dan lahan pertanian tergenang, seperti dilaporkan Reuters.

Puluhan ribu orang telah mengungsi akibat banjir kali ini, setelah banjir terburuk  tahun lalu yang merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir.

Kementerian Pertanian mengatakan, hujan yang tak kunjung reda dalam sepekan ini telah lebih dari 400.000 hekar sawah, yang sebagian besar telah rusak akibat hujan tahun lalu, kembali terendam.

Tentu saja kondisi itu memukul para petani pedesaan. Dengan produk domestik bruto per kapita 1.244 dollar AS, Myanmar merupakan salah satu negara termiskin di Asia Tenggara dan Pasifik.

Sebagian Myanmar telah menjadi langganan bencana banjir setiap tahun. Kerusakan akibat banjir kali ini sungguh parah karena negara belum pulih dari masa rekonstruksi akibat bencana tahun lalu.

"Sejauh ini kami dapat memastikan melalui departemen terkait, bahwa delapan orang tewas akibat banjir pada hari Minggu,” kata Phyu Lei Lei Tun, Direktur di Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan, dan Permukiman Kembali.

Phyu Lei mengatakan, Delta Ayeyarwady, daerah sentra pangan padi  Myanmar, merupakan salah satu daerah terparah dilanda banjir. Yangon, kota terbesar di negara itu, tidak terkena banjir itu.

Tahun lalu, 174 orang tewas dan lebih dari 1,6 juta orang terkena bencana banjir.

Bencana tahun lalu merupakan yang terburu sejak bencana topan Nargis yang menewaskan hampir 140.000 di tahun 2008.

"Kami terutama berfokus pada penyediaan layanan kesehatan yang baik kepada para korban dan memastikan mereka memiliki akses pada air minum," kata Aung Kyaw Htut dari Myanmar Palang Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com