Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Penyakit Aneh, Bocah 4 Tahun Terlihat bak Seorang Kakek

Kompas.com - 15/08/2016, 13:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

MAGURA SADAR, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia empat tahun di Banglades mengalami penyakit aneh sehingga sosoknya terlihat seperti seorang kakek. 

Anak balita bernama Bayzid Sikder lahir dalam kondisi yang amat langka. Dokter yang menanganinya pun tak mampu memberikan diagnosis medis terkait kondisi Bayzid. 

Kondisi yang dialami anak ini menyebabkan kulitnya keriput dan kendur, termasuk di bagian muka. Bayzid pun mengalami persoalan kesehatan dan kekurangan gizi yang serius.

“Liver dan ginjalnya tak bekerja sempurna dan karena itu dia pun mengalami masalah buang air kecil, saat ini pun dia sudah tak kencing sekian lama," ungkap sang ibu Tripty Begum, seperti dikutip laman Huffington Post.

Orangtua balita ini pun tak tinggal diam. Mereka sudah membawa buah hatinya itu melintasi Banglades untuk mendapatkan diagnosis pasti atas kondisi Bayzid.

Namun, tak satu pun dokter yang mampu memberikan penjelasan, dan malah menimbulkan kebingungan.

Sang ayah, Lavlu Hossain Sikder, pun mencoba menjelaskan apa yang terjadi terhadap anak setelah dilahirkan. 

“Ketika Bayzid dilahirkan, kami berada di RS Magura Sadar selama tiga hari, lalu kami pindah ke RS lain di Faridpur," kata Lavlu.

"Tetapi, di sana pun para dokter tak mampu mengidentifikasi kelainan yang dialami anak saya, akhirnya kami pulang dengan kekecewaan," sambung dia. 

Sang ibu yang mengaku mengalami tekanan mental ketika melihat kondisi anaknya itu mengaku sempat terpikir untuk mengabaikan Bayzid.

"Tetapi, kemudian saya sadar, dia adalah manusia dan berhak mendapatkan hidup yang normal seperti anak-anak lain pada umumnya," kata Tripty. 

Seorang konsultan Debashish Biswas percaya bahwa ada pengobatan yang bisa menyembuhkan Bayzid hingga pulih.

"Tetapi, saya sangat khawatir, biaya yang dibutuhkan akan membuat keluarga ini tak bisa melanjutkan pengobatan tersebut," ungkap perempuan itu. 

Sejauh ini, Bayzid belum masuk sekolah. Ibunya pun mengkhawatirkan bila saat itu tiba, bagaimana mungkin Bayzid bisa berinteraksi dengan kawan sebayanya.

“Banyak orang yang mengabaikan anak saya, seolah-olah dia bukan bagian dari masyarakat di sini," ungkap Tripty.

“Ketika orang melihat dia, umumnya mereka takut dengan penampakan Bayzid. Atau, ada pula yang mengeluarkan lelucon terhadap anak saya, meski tak kurang ada yang memberi simpati," kata sang ibu.

Baik Tripty maupun Lavlu mengaku optimistis dengan kesembuhan Bayzid, meski kini mereka belum tahu jalan apa yang harus ditempuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com