Pasukan Libya Klaim Rebut Markas ISIS di Kota Sirte

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pasukan pro-pemerintah Libya mengklaim telah berhasil merebut markas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kota Sirte pada Rabu (10/8/2016).

"Reda Issa, juru bicara pasukan yang loyal kepada pasukan pemerintah bersatu Libya (GNA), mengatakan, pasukan ISIS masih bertahan di tiga kawasan permukiman di kota pesisir itu dan di sebuah kompleks villa di pesisir.

"Pengumuman dibebaskannya Sirte akan dibuat setelah seluruh kota itu dibebaskan dari ISIS," kata Issa.

Merebut Ouagadougou Center, markas besar ISIS di Sirte, merupakan salah satu tujuan utama pasukan pro-GNA yang selama beberapa pekan terakhir berupaya mengusir ISIS dari Sirte.

ISIS menduduki Sirte sejak Juni tahun lalu mengambil kesempatan di tengah kekacayan yang menyusul ditumbangkannya diktator Moammar Ghadaffy.

Pasukan pro-pemerintah meningkatkan serangan mereka untuk merebut Sirte dalam beberapa hari terakhir dan pekan lalu Pentagon mulai melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS sesuai dengan permintaan GNA.

Direbutnya markas ISIS ini menyusul sebuah gerakan maju yang cepat pada Rabu yang membuat pasukan GNA merebut kampus Universitas Sirte yang terletak di sebelah selatan pusat konferensi dan RS Ibn Sina.

Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait korban tewas di kedua pihak, tetapi pusat operasi pasukan pro-GNA mengatakan setidaknya 20 orang anggota ISIS tewas dalam perebutan universitas Sirte.

Pasukan pro-pemerintah Libya mulai memasuki kota Sirte pada Juni lalu, tetapi gerak maju mereka dihambat para sniper ISIS, bom bunuh diri dan bom mobil.