Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bentuk Satuan Intelijen Siber untuk Telusuri Sumber Dana Terorisme

Kompas.com - 09/08/2016, 12:53 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia telah membentuk satuan intelijen siber untuk menelusuri pendanaan terorisme, pencucian uang, dan penyalahgunaan keuangan pada jaringan dunia maya.

Menteri Keuangan Australia Michael Keenan, Selasa (9/8/2016), mengatakan, saat ini ada ancaman "tak terduga" pada keamanan nasional Australia, seperti dilaporkan Reuters.

Keenan mengatakan, satuan baru di bawah badan pelacak uang, Australian Transaction Reports and Analysis Center (AUSTRAC), itu akan menyelidiki dasar pembayaran dalam jaringan.

Menurut Keenan, satuan intelijen itu juga akan melacak uang hasil pencucian dan jaringan kejahatannya.

Langkah itu adalah perpanjangan gagasan pemerintah konservatif Perdana Menteri Malcom Turnbull. PM yang menang dalam pemilu ulang Juli lalu telah berjanji meningkatkan keamanan siber di Australia.

"Kami menyadari bahwa penggunaan jati diri yag disamarkan masih berlanjut dipergunakan untuk melakukan tindak kejahatan siber dan terorisme," kata Keenan dalam pernyataannya.

Pernyataan menteri itu menyebutkan, unit AUSTRAC akan bekerjasama dengan badan pemerintah Australia dan Selandia Baru, untuk mengenali identitas petugas yang mendapat dana.

Selain itu juga untuk mengenali kartu identitas, serta perekrutan tenaga kejahatan yang memanfaatkan orang polos untuk melakukan transaksi keuangan di luar hukum.

Menurut Keenan, unit baru juga akan bekerjasama dengan jaringan Pelaporan Kejahatan Siber Australia untuk melihat pola dan kecenderungan yang bisa mengenali skema keuangan dalam skala besar atau pun metodologi mereka.

Sebelumnya Reuters melaporkan, suatu keputusan yang dibuat oleh bank-bank utama Australia untuk menghentikan pengiriman dana ke luar negeri menyebabkan munculnya transaksi keuangan luar negeri melalui usaha gelap.

Akibat tindakan itu, pihak berwenang semakin kesulitan untuk melacaknya.

Februari lalu, seorang peretas tidak dikenal mencuri uang hampir satu miliar dollar AS dari Bank Pusat Banglades di New York dan berhasil memindahkan 81 juta dollar dana ke empat akun bank di RCBC di Manila, Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com