Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balon Udara yang Renggut 16 Nyawa Diduga Hantam Kabel Listrik

Kompas.com - 01/08/2016, 07:44 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Balon udara yang terbakar lalu jatuh dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang di Texas, Amerika Serikat, diduga terjadi karena gesekan dengan kabel listrik.

Baca: Kecelakaan Balon Udara di Texas, 16 Orang Dikabarkan Tewas

Namun Pejabat dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Robert Sumwalt mengungkapkan, masih belum jelas apakah api menjalar sebelum atau sesudah balon menghantam kabel listrik. 

Pernyataan Sumwalt ini dilansi NBC, Senin (1/8/2016). Disebutkan jaringan kabel listrik memang melintas di atas padang tempat kecelakaan terjadi. 

NTSB yang terjun langsung untuk melakukan investigasi atas kecelakaan yang terjadi Sabtu (Minggu WIB) juga menanyakan kepada publik yang mungkin memiliki rekaman video selular terkait kecelakaan ini. 

Para penyelidik juga berharap dapat mengungkap penyebab kecelakaan dengan lebih detail melalui penelurusan barang bukti. Ada 14 gadget berupa ponsel, kamera dan sebuah iPad yang ditemukan di lokasi kecelakaan.

Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah penerbangan balon udara. Umumnya, tabrakan dengan jalur listrik menjadi penyebab utama dalam kecelakaan macam ini.

Sementara itu, proses identifikasi para korban pun diperkirakan akan memakan waktu yang lebih lama. Hal itu terungkap dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan aparat dari Kantor Sheriff Caldwell, seperti dikutip AFP.

"Tujuan kami bukan untuk menuntaskan penyelidikan dalam pekan ini," kata Sumwalt.

"Tujuan kami saat berada di tempat kejadian adalah untuk mengumpulkan bukti sebanyak mungkin dan akhirnya menentukan mengapa kecelakaan itu terjadi. Sehingga kita dapat menjaga hal itu terjadi lagi," tegas dia.

CNN dan sejumlah media lokal mengidentifikasi pilot dari balon udara itu adalah Alfred "Skip" Nichols. Nichols juga adalah pemilik layanan "Heart of Texas Hot Air Balloon".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com