Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2016, 19:02 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com - Seorang pelajar Korea Utara yang disebut jenius matematika meminta suaka di konsulat Korea Selatan di Hongkong.

Insiden ini menjadi kasus pertama warga Korea Utara mencoba kabur ke Korea Selayan lewat Hongkong sejak kota itu diserahkan kembali ke China pada 1997.

Menurut harian South China Morning Post, pelajar itu adalah anggota delegasi Korea Utara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Matematika di Universitas Sains dan Teknologi Hongkong.

Tak seperti tim peserta lainnya, kontingen Korea Utara ini tidak tinggal di akomodasi yang sudah disediakan kampus.

Mereka malah menyewa sebuah "guest house" di lantai lima gedung apartemen Tsum Sa Tsui yang dikenal karena kekumuhannya, prostitusi dan peredaran obat terlarang.

Semua enam anggota delegasi Korea Utara, termasuk dua orang dewasa yang menjadi pendamping, menghadiri jamuan makan malam dalam penutupan olimpiade pada 15 Juli lalu.

Beberapa saat setelah makan malam itu, menurut sejumlah sumber, salah satu pelajar anggota kontingan Korea Utara itu menghilang dan kemudian diketahui mencari suaka di kantor konsulat Korea Selatan.

Alhasil, tim Korea Utara yang pulang ke negaranya lewat China pada 19 Juni hanya membawa lima orang anggota.

Tiga anggota tim yaitu Myonghyok Ri, Kum Song Jong dan Jong Yol Ri sudah pernah berkompetisi di luar negeri, sementara Il Jin Kim, Un Song Choe dan Yu Song Han baru pertama kali.

Harian terbitan Korea Selatan Dong-A-Ilbo mengabarkan, remaja yang membelot itu berusia 18 tahun dan merupakan anggota "kelas khusus" di negerinya.

Dia juga salah satu pelajar dengan kemampuan matematika terbaik dan setidaknya sudah meraih dua emas dan satu perak dalam olimpiade matematika.

Meski diyakini pelajar itu meminta suaka tetapi Konsul Jenderal Korea Selatan di Hongkong, Kim Kwang-dong, Kamis (28/7/2016) enggan berkomentar.

Sementara para diplomat Korea Utara yang berkantor di gedung China Resources tak jauh dari konsulat Korea Selatan juga belum memberikan keterangan.

"Masalah ini terkait dangan urusan luar negeri dan bukan masalah yang bisa ditangani pemerintah Hongkong," kata Steve Chung Lok-wai, pakar masalah Korea du Universitas China.

Dalam kompetisi yang berlangsung dua pekan itu, kontingen Korea Utara menorehkan prestasi yang cukup baik. Mereka menempati peringkat keenam dari 109 negara peserta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com