Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2016, 19:13 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Perlakuan kasar dan ancaman kekerasan terhadap guru memaksa pemerintah negara bagian Queensland, Australia memperkenalkan kampanye "Hormati Staf Pengajar Kami".

Tahun lalu, 150 orangtua dilarang mendatangi lingkungan sekolah karena melakukan kekerasan dan mengancam guru. Sementara 174 orang guru menerima kompensasi kerja setelah diserang murid mereka.

Angka kekerasan dan ancaman terhadap para guru ini sangat rendah di tahun-tahun sebelumnya, tetapi juru bicara bidang pendidikan LNP, Tracy Davis mengatakan, dia mengkhawatirkan kekerasan ini akan menjauhkan warga dari proses belajar mengajar.

Isu ini mencuat dalam sidang di gedung parlemen awal pekan ini ketika Davis mempertanyakan masalah tersebut kepada Menteri Pendidikan Queensland, Kate Jones.

"Ini seperti klub berkelahi saja," kata Davis.

Jones menepis anggapan jika dia tidak bertindak cukup untuk melindungi para guru dari tindakan kekerasan dan ancaman.

"Semua yang telah kami lakukan sejak menjabat adalah untuk memberdayakan para guru dan mendukung guru di ruang kelas dan juga di sekolah-sekolah kita," kata Jones.

"Apakah dengan menyediakan sumber daya tambahan, guru tambahan, sehingga tekanan di sekolah bisa berkurang," katanya.

Kampanye untuk menghormati para staf pengajar ini difokuskan pada kebutuhan lingkungan belajar yang aman.

Jones mengatakan kampanye tersebut bertujuan untuk mencegah perlakuan kasar dan kekerasan terhadap guru dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat.

"Untuk membangun contoh positif pada anak-anak kita, dan menunjukan rasa hormat pada kalangan guru maupun sekolah," katanya.

"Kampanye ini mengingatkan semua orang di komunitas sekolah kalau kita semua bisa mengambil bagian dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi murid dan juga tenaga pendidik."

Sementara itu, Presiden Serikat Guru Queensland, Kevin Bates, mengatakan kekerasan terhadap guru sudah mencapai titik sangat mengecewakan dan tindakan tegas terhadap perilaku agresif terhadap guru sudah sangat lama dinantikan.

"Kita menghadapi kenyataan ini di masyarakat," katanya.

"Guru berharap bisa merasa aman di lingkungan kerjanya dan ini merupakan tanggung jawab yang mempekerjakan mereka untuk menjaga agar guru aman dan sehat," tambah Bates.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com