Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ajak Rusia Retas dan Lacak 30.000 Email Hillary yang Hilang

Kompas.com - 28/07/2016, 11:54 WIB

FLORIDA, KOMPAS.com - Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump mendorong Rusia untuk meretas server surat elektornik milik Hillary Clinton, demi melacak keberadaan ribuan email yang kini hilang, ketika wanita itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Disebutkan, ada 30.000 surat elektronik yang hilang dan tak terlacak lagi, dari akun Calon Presiden Partai Demokrat itu.

Seperti yang telah diberitakan, penggunaaan email pribadi untuk kepentingan dinas sempat membawa Hillary ke dalam pusaran masalah. Meski kini, persoalan itu mereka ketika biro penyelidik federal (FBI) menyatakan tak akan mengajukan tuntutan hukum

Baca: Hillary Clinton Jalani Pemeriksaan 3,5 Jam di Kantor FBI

Terkait dengan masalah itu, Trump terus menggunakan isu tersebut sebagai amunisi untuk menyerang rivalnya tersebut.

“Akan menarik mengetahui apa yang ada dalam email-email itu," kata Trump dalam konferensi pers di resor golf miliknya di Florida, Rabu (27/7/2016).

"Saya ingin mengatakan kepada Rusia, saya harap Rusia mampu menemukan 30.000 email yang hilang itu," ujar Trump

“Saya kira orang-orang –-terutama pers, akan sangat menghargai hal itu," sambung Trump lagi.

Bahkan menurut Trump, bukan tidak mungkin Rusia sudah memiliki email-email Hillary yang dianggap rahasia dan dihapus dari server email pribadi yang digunakannya antara tahun 2009-2013.

Hillary sebelumnya telah mengaku menggunakan email pribadi dengan alasan kenyamanan. Istri dari mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut juga mengaku bahwa dia melakukan kesalahan.

Meski begitu, Hillary mengatakan, email pribadi yang digunakan untuk kepentingan resmi itu tidak pernah dipakai untuk membahas "materi yang bersifat rahasia".

Dia pun menyerahkan semua komunikasi yang terkait pekerjaan sebagai Menlu ke Kemenlu, bahkan bersedia jika email itu dipublikasikan.

Kontroversi tak berakhir dengan penjelasan tersebut, dan kerap menjadi 'sasaran tembak' dari kubu Partai Republik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com