Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan Massal Terbesar di Jepang Dibawa ke Yokohama

Kompas.com - 27/07/2016, 11:00 WIB

SAGAMIHARA, KOMPAS.com - Pelaku penusukan brutal di fasilitas perawatan kaum difabel di Kota Sagamihara, Jepang, Rabu (27/7/2016) dipindahkan dari sel tahanan kantor polisi setempat ke Kantor Kejaksaan di Yokohama.

Saat dipindahkan, pelaku serangan yang menewaskan 19 orang dan melukai puluhan lainnya menutupi kepala dan wajahnya dengan jaket biru.

Seperti yang diberitakan Associated Press, pemuda 26 tahun bernama Satoshi Uematsu itu digiring polisi keluar sel dan ditempatkan di sebuah van putih polos yang dilengkapi sebuah lampu darurat di atasnya.

Sekelompok jurnalis dan pewarta foto berkerumun hendak mengabadikan pemandangan itu. Mereka ada di sana hingga mobil yang membawa Uematsu bergerak.

Uematsu sempat ditahan di sel Kantor Polisi Sagamihara selama sehari penuh, setelah melakukan saerangan pada Selasa subuh.

Sebelumnya, dia sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyebut perbuatan itu dia lakukan karena kaum difabel memang harus dimusnahkan.

Baca: Lelaki Berpisau yang Bunuh 19 Orang Sebut Kaum Difabel Harus Dimusnahkan

Otoritas di Prefektur Kanagawa prefectural authorities said Uematsu membunuh dan melukai hampir sepertiga penghuni fasilitas penampungan yang dihuni 150 pasien, dalam waktu 40 menit.

Catatan itu menjadi rekor pembunuhan massal terbesar di Jepang dalam beberapa dekade terakhir.

Petugas dinas pemadam kebakaran menyebutkan ada 25 pasien difabel yang terluka dan 20 diantaranya mengalami luka parah.

Rekaman video dari kamera CCTV yang ditayangkan di sejumlah stasiun televisi di Jepang menunjukkan, pelaku menuju lokasi kejadian dengan mengendarai mobil berwarna hitam.

Dia terlihat membawa sejumlah pisau dan memasuki fasilitas Tsukui Yamayuri-en, yang terletak sekitar 50 kilometers sebelah barat Kota Tokyo.

Lelaki itu masuk dengan memecahkan jendela pada pukul 02.10 dinihari. data itu berdasarkan catatan kantor dinas kesehatan setempat.

Setelah itu, dia lalu menjalankan aksinya dengan mulai menyerang para pasien di bagian leher.

Pajabat Damkar Sagamihara Kunio Takano menyebutkan, pelaku membunuh 10 wanta dan sembilan laki-laki dalam serangan ini.

Korban termuda berusia 19 tahun dan yang tertua berumur 70 tahun.

Kendati demikian, kronologi detail dari serangan ini belum diperoleh, termasuk apakah para korban dibunuh saat sedang terlelap tidur atau dalam keadaan sadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com