Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir-Indonesia Ingin Bangun Pemahaman Islam Moderat

Kompas.com - 25/07/2016, 17:17 WIB
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com – Mesir dan Indonesia ingin membangun kerjasama penyebaran pemahaman Islam moderat.

Mesir menawarkan pelatihan khusus bagi imam dan khatib dari Indonesia dalam konteks kerjasama penyebaran pemahaman Islam moderat itu, seperti dilaporkan wartawan harian Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo,  Mesir.

Keinginan membangun kerjasama tersebut, disampaikan dalam pertemuan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefuddin dengan Menteri Wakaf Mesir, Mochtar Gomaa, Minggu (24/7) di Kairo, Mesir.

Menteri Saefuddin mengunjungi Menteri Waqaf Mesir itu, di sela-sela kunjungan menteri agama RI tersebut ke Mesir dalam rangka membuka simposium internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di Kairo.

Menteri Gomaa juga menawarkan kepada Indonesia untuk menerjemahkan buku hasil kajian tim ahli Kemenwakaf Mesir tentang berbagai isu yang hangat di dunia Islam, antara lain terkait pemahaman jihad dan takfir.

Disebutkan, jihad adalah hak prerogatif pemerintah yang berdaulat bukan hak perorangan.

Demikian juga halnya yang berhak menyatakan seseorang kafir atau bukan, hanyalah lembaga pengadilan, mengingat di belakangnya terdapat beberapa hak dan kewajiban misalnya hak warisan.

Menteri Wakaf Mesir itu juga menyampaikan rencana penyelenggaraan Konferensi internasional tentang terorisme dan mengundang Menteri Agama RI serta pemegang kebijakan terkait di Indonesia untuk hadir pada acara tersebut.

Kedua Menteri sepakat bahwa isu terorisme adalah tugas berat setiap negara saat ini, dan kedua negara siap bekerjasama untuk sama-sama mengatasinya.

Menurut Menteri Wakaf Mesir, negara harus memiliki langkah-langkah lebih maju dari pada para teroris.

Sementara Menteri Agama RI menyatakan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab terhadap perdamaian dan kerukunan di dunia.

Adapun pada pembukaan simposium internasional PPI Dunia ke-8 di Auditorium Muhamad Abduh, Universitas Al Azhar, Kairo Mesir, Menag RI menekankan bahwa setiap pelajar Indonesia di luar negeri mengemban dua amanat besar.

Pertama, yakni menjadi penuntut ilmu yang mendalami berbagai pengetahuan untuk mengembangkan Indonesia.

Kedua, menjadi duta-duta bangsa yang diharapkan dapat menjaga serta memajukan kepentingan Indonesia di luar negeri.

Menurutnya, di awal masa kemerdekaan, mahasiswa Indonesia di luar negeri-lah yang berperan penting dalam meyakinkan dunia tentang kemerdekaan Indonesia.

Oleh sebab itu, tugas mahasiswa adalah mengisi kemerdekaan yang telah diraih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com