Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu RI: Sentralitas dan Kesatuan adalah Kunci bagi ASEAN

Kompas.com - 25/07/2016, 06:57 WIB

VIENTIANE, KOMPAS.com - Kesatuan dan sentralitas ASEAN merupakan hal penting dalam menghadapi tantangan regional, dan menggali potensi kerja sama demi mewujudkan komunitas ASEAN, serta mencapai visi ASEAN 2025.

Kesatuan dan sentralitas itu menjadi hal yang juga penting dalam dinamika kawasan yang berkembang saat ini.

Pandangan itu ditegaskan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam sesi plenary ASEAN Ministerial Meeting ke 49th di Vientiane, Laos, Minggu (24/7/2016).

Menlu menjelaskan, hanya dengan ASEAN yang bersatu, organisasi tersebut dapat terus berkontribusi terhadap stabiltas perdamaian dan keamanan kawasan.

Dengan kesatuan itu pula negara-negara ASEAN dapat menikmati perdamaian dan stabilitas sebagai pondasi kemajuan ekonomi dan pembangunan, serta peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan demi komunitas ASEAN yang beorientasi kepada masyarakat.

“Mata dunia sedang melihat ASEAN, ini merupakan momen penting bagi ASEAN untuk bicara, bertindak dan bergerak secara kohersif,” tegas Menlu.

Dalam pertemuan ini, Menlu menyampaikan perlunya negara anggota ASEAN untuk bersama mengatasi ancaman keamanan non tradisional di perairan kawasan.

Hal itu menyangkut  IUU Fishing, pembajakan, perdagangan dan penyeludupan manusia, dan perampokan bersenjata.

Secara khusus, Indonesia menggarisbawahi ancaman multi sektor IUU fishing yang tidak hanya berdampak negatif terhadap kesejahteraan ekonomi regional. Hal ini pun merusak lingkungan dan mengganggu stabiltas dan keamanan kawasan.

“ASEAN perlu kerja sama konkrit untuk mengatasi hal tersebut,” ujar Retno.

Salah satu yang dipandang menjadi pijakan awal adalah implementasi penuh kesepakatan untuk penguatan kerja sama maritim regional, oleh negara negara East Asia Summit (EAS) yang telah disetujui pada pertemuan EAS tahun 2015.

Menlu RI juga menekankan pentingnya ASEAN untuk segera memiliki kerangka regional untuk perlindungan dan promosi hak tenaga kerja migran.

Hal itu dilakukan melalui penyelesaian pembahasan ASEAN Instrument on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers dalam setahun ke depan.

“Benefit komunitas ASEAN harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk sekitar 6,5 juta tenaga migran di ASEAN,” ujar Menlu lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com