Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri di Kabul Tewaskan Lebih dari 60 Orang

Kompas.com - 23/07/2016, 23:07 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Sedikitnya 61 orang tewas dan 207 orang lainnya mengalami cedera akibat ledakan yang terjadi saat aksi unjuk rasa di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (23/7/2016) siang waktu setempat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Umum Afghanistan Ismahil Qawossi kepada Xinhua mengatakan, jumlah korban tewas maupun cedera mungkin saja bertambah karena korban jiwa dibawa ke beberapa rumah sakit di seluruh kota tersebut.

CNN melaporkan bahwa berdasarkan keterangan dari Kementerian Dalam Negeri setempat, jumlah korban jiwa telah mencapai 80 orang. Korban luka mencapai 231 orang.

Insiden itu terjadi ketika ribuan orang dari kelompok minoritas Hazara melakukan unjuk rasa damai untuk mendaftarkan protes mereka mengenai perubahan saluran listrik utama.

Belum diketahui motif di balik ledakan itu. Beberapa sumber tak resmi mengatakan, ledakan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku bunuh diri. Mereka mengatakan, seorang pelaku lainnya ditembak hingga tewas oleh pasukan keamanan sebelum ia meledakkan jaket berisi peledak.

Menurut CNN, kelompok pendukung Negara Islam di Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Sementara itu, Gerilyawan Taliban membantah terlibat dalam peristiwa maut itu.

Tayangan media setempat memperlihatkan ratusan orang Afghanistan berdiri dalam barisan panjang di luar rumah sakit untuk mendonorkan darah bagi korban.

"Presiden Republik Islam Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani sangat berduka oleh ledakan tersebut di kalangan pemrotes hari ini di Kabul. Presiden mengatakan penyelenggaraan protes adalah hak setiap warga negara Afghanistan dan pemerintah melancarkan segala upaya untuk menyediakan keamanan buat pemrotes, tapi pelaku teror memasuki protes dan melakukan peledakan yang membuat gugur dan cedera sejumlah warga termasuk anggota pasukan pertahanan dan keamanan," sebut pernyataan dari Istana Presiden.

Presiden Afghanistan memerintahkan semua lembaga dan instansi pemerintah agar memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menjangkau mereka yang cedera dalam ledakan tersebut. Presiden juga meminta segera membawa korban cedera ke rumah sakit yang memiliki perlengkapan baik untuk memberikan perawatan kepada korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com