Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakan Fidan, Arsitek Sapu Bersih Para Gulenis di Turki

Kompas.com - 22/07/2016, 15:20 WIB

Situasi di Turki setelah upaya kudeta yang gagal, Jumat malam pekan lalu, menampilkan pemandangan yang dramatis.

Gerakan aksi sapu bersih terhadap Gulenis – sebutan bagi loyalis dan simpatisan ulama Fethullah Gulen – hingga Kamis (21/7/2016), terus berlanjut pada semua lini secara masif.

Harian Al Quds al Arabi dan BBCArabic, Kamis, menyebut, sudah sekitar 60.000 orang dari berbagai lembaga dan profesi ditangkap.

Rabu malam sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengumumkan memberlakukan status darurat tiga bulan di Turki.

Situasi dramatis tersebut dimulai dari langkah menggagalkan upaya kudeta hingga aksi sapu bersih terhadap Gulenis.

Semua itu diperankan dan digerakkan figur bernama Hakan Fidan (48), Kepala Badan Intelijen Nasional Turki (MIT).

Fidan dikenal sebagai tangan kanan dan pemegang rahasia Erdogan. MIT yang dipimpinnya sangat loyal kepada Erdogan.

Karena itu, selain gedung parlemen, kantor pusat MIT langsung menjadi sasaran gempuran para pelaku kudeta pada Jumat malam pekan lalu.

Setelah upaya kudeta itu gagal, Fidan pun menjadi orang kuat kedua di Turki setelah Erdogan.

Dia orang pertama yang mencium bakal terjadi upaya kudeta, beberapa jam sebelumnya.

Para petinggi militer yang terlibat upaya kudeta pun terpaksa memajukan waktu kudeta: dari Sabtu pukul 03.00 menjadi Jumat pukul 21.00, setelah tahu Fidan sudah mencium gerakan mereka.

Fidan orang pertama yang menghubungi Erdogan di tempat peristirahatannya, di kota pantai Marmaris, tentang adanya kudeta.

"Saya akan bertempur sampai mati untuk menggagalkan upaya kudeta," ujar Fidan kepada Erdogan, malam itu.

Fidan juga yang menyampaikan ide agar Erdogan berusaha dengan segala cara untuk bisa sesegera mungkin berkomunikasi dengan rakyat dan meminta rakyat turun ke jalan menolak kudeta itu.

Beberapa saat setelah itu, berkat bantuan saluran televisi CNNTurk, Erdogan berhasil berkomunikasi dengan rakyat dan menyerukan agar turun ke jalan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com