Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Suriah Penggal Bocah Palestina Berusia 10 Tahun

Kompas.com - 20/07/2016, 10:20 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Sebuah video yang beredar di internet menampilkan para pemberontak Suriah sedang mengejek kemudian memenggal kepala seorang anak yang disebut sebagai anggota milisi Palestina pro-pemerintah.

Dalam video itu, terlihat lima orang pria berpose dengan anak kecil berusia sekitar 10 tahun, yang terlihat sangat ketakutan di belakang sebuah truk.

Salah seorang pria itu terlihat merenggut rambut bocah itu. Dalam adegan berikutnya, pria tersebut ternyata memenggal kepala anak itu.

Peristiwa ini dilaporkan terjadi di Handarat, di sebelah utara kota Aleppo, tempat terjadinya pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan pemerintah.

Wilayah ini merupakan lokasi kamp pengungsi Palestina tidak resmi, Ein El Tal, yang dihuni sekitar 7.000 orang sebelum mereka pindah akibat datangnya kelompok bersenjata pada 2013.

Pasukan pro-pemerintah berusaha merebut Handarat beberapa pekan terakhir sebagai bagian dari upaya untuk mengambil alih kawasan yang dikuasai pemberontak di bagian timur Aleppo itu.

Gerakan pasukan pemerintah ini mengakibatkan sekitar 300.000 orang yang tinggal di tempat itu terjebak dalam pertempuran.

Rekaman tentang sang anak, yang di media sosial diidentifikasi bernama Abdullah Issa, pertama kali muncul secara pada Selasa (19/7/2016) pagi.

Orang-orang dalam video pertama mengatakan bahwa Issa adalah anggota Liwa al-Quds (Brigade Jerusalem), milisi Palestina pro-pemerintah yang beroperasi di wilayah Aleppo.

Enab Baladi, sebuah situs berita pro-oposisi, menyebut anak itu ditangkap di Handarat oleh anggota kelompok pemberontak lokal, Gerakan Nour al-Din al-Zinki.

Situs itu mengutip Yasser Ibrahim Youssef, anggota biro politik kelompok itu, yang mengatakan sebuah komisi yudisial independen telah ditunjuk untuk menyelidiki insiden tersebut.

Yasser berjanji siapa pun terbukti terlibat dalam tindakan mengerikan itu akan diseret ke pengadilan militer.

Seorang petinggi Tentara Suriah Merdeka (FSA) yang didukung Barat juga dikutip Enab Baladi mengatakan segera mengadili para pelaku.

Sebuah laporan yang diterbitkan Amnesti Internasional awal bulan ini merinci serangkaian pelanggaran yang diduga dilakukan anggota Gerakan Nour al-Din al-Zinki.

Kelompok ini, menurut Amnesti Internasional, melakukan banyak pelanggaran HAM, antara lain penculikan dan penyiksaan.

Pada masa lalu, kelompok ini dilaporkan mendapat dukungan keuangan dan AS, Inggris, Perancis, Turki, Qatar, dan negara-negara Teluk lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com