Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan WNI Masih Terus Diperdagangkan ke Suriah

Kompas.com - 19/07/2016, 09:23 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com – AM Sidqi, Pejabat Konsuler dan Pensosbud KBRI di Damaskus, Suriah, menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib perempuan Indonesia di Suriah.

Dalam percakapan lewat layanan pesan Whatspp, Senin (28/7/2016), Sidqi mengabarkan nasib sembilan warga negara Indonesia (WNI) atau tenaga kerja Indonesia (TNI) yang lolos dari Aleppo.

Para TKI itu lolos berkat kerja sama KBRI Damaskus dengan pihak cabang konsuler KBRI di Aleppo, serta Muhammad Akra, pengacara retainer KBRI Damaskus  du Aleppo.

Meski dengan hati lega telah berhasil meloloskan sembilan TKI itu ke Damaskus melalui perjalanan yang penuh bahaya, Sidqi juga prihatin karena perempuan WNI masih diperdagangkan ke Suriah.

“Perempuan Indonesia masih diperjualbelikan ke Suriah sebagai pembantu rumah tangga di tengah konflik.  Fakta ini sunguh menyedihkan,” kata Sidqi.

Sejak tahun 2012, KBRI Damaskus telah merepatriasi sebanyak 12.430 WNI dari berbagai daerah konflik di Suriah.

Sebagian besar WNI adalah TKI dan mereka telah dipulangkan dalam 276 gelombang.

Menurut Sidqi, pengiriman TKI ke Suriah sudah dihentikan sejak 2011 bersamaan dengan meningkatnya perang saudara.

Sedangkan pengiriman TKI ke seluruh Timur Tengah telah disetop sejak 2015.

Faktanya, di saat jutaan rakyat Suriah mengungsi akibat perang saudara, terjadi praktik perdagangan manusia secara ilegal.

“Namun ironisnya, di tengah gelombang pengungsi rakyat Suriah ke luar negeri, ternyata masih marak praktik perdagangan manusia ke Suriah berkedok pengiriman TKI,” kata Sidqi.

Di tengah perang saudara berkepanjangan di Suriah, para diplomat dan staf KBRI di Damaskus terus berusaha untuk melacak keberadaan WNI/TKI yang terjebak di berbagai kota di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com