Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Tewasnya 84 Orang di Nice

Kompas.com - 16/07/2016, 17:01 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com – Kelompok teroris bengis Negara Islam di Irak dan Suriah  (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror truk oleh Mohamed Lahouaiej Bouhlel di Nice, Perancis.

Klaim itu dirilis pada Sabtu (16/7/2016) oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse (AFP).

Menggutip sumber keamanan ISIS, Amaq mengatakan, salah satu ‘serdadu’ telah melakukan serangan ‘dalam merespons seruan untuk menyerang negara-negara koalisi yang memerangi (ISIS)".

Seperti telah dilaporkan sebelumnya, Bouhlel dengan mengendarai truk lori sejauh dua kilometer dari titik star telah menabrak kerumunan massa warga di Nice, Kamis (14/7/2016) malam.

Ketika itu massa sedang bergembira menyaksikan atraksi kembang api dalam rangka perayaan Bastille Dai, atau hari nasional Perancis, di kota Nice.

Bouhlel, pria imigran Tunisia, yang juga memiliki status warga negara Perancis, menabrakan truk seberat 19 ton (ada yang sebut 16 ton) ke kerumunan massa.

Akibat serangan teror truk itu, 84 orang tewas dan 202 orang terluka dengan 52 orang di antaranya kritis.  Setidaknya, 10 anak tewas dan 50 anak lainnya kritis.

Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan penyerang mungkin memiliki hubungan dengan kelompok radikal.

Namun, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve memperingatkan terlalu dini untuk menghubungkan Bouhlel dengan kelompok ISIS.

ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di enam titik pada 13 November 2015 di Paris, ibu kota Perancis,  yang menewaskan 130 orang.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, serangan teror di Nice semakin meneguhkan Perancis untuk memperkuat perannya di Irak dan Suriah.

Perancis terlibat dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam memerangi kelompok radikal ISIS di wilayah Irak dan Suriah.

Kantor berita AFP mengatakan, Perancis dengan populasi Muslim terbesar di Eropa, yakni 5 juta orang,  juga menjadi negara asal bagi ratusan militan yang berjuang untuk ISIS di Irak dan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com