Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bersumpah Pertahankan Kedaulatan di Laut China Selatan

Kompas.com - 13/07/2016, 15:14 WIB

BEIJING, KOMPAS.com – China pada Rabu (13/7/2106) bersumpah akan mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatannya di Laut China Selatan.

Otoritas China juga mengatakan, pihaknya berhak untuk menetapkan zona identifikasi pertahanan udara di Laut China Selatan (LCS), seperti dilaporkan kantor berita Reuters, Rabu ini.

Beijing bereaksi keras setelah menolak keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag, Belanda, Selasa (12/7/2016).

PCA menutuskan bahwa China telah melanggar kedautalan Filipina di Laut China Selatan.

"China telah melanggar hak kedaulatan Filipina di zona ekonomi eksklusifnya dengan cara melakukan penangkapan ikan dan eksplorasi minyak, membangun pulau buatan dan tidak melarang nelayan China bekerja di zona tersebut," kata PCA dalam sebuah pernyataan.

Beijing justru menganggap angin lalu keputusan itu. Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pemerintahnya tidak menerima dan takkan mengakui keputusan tersebut.

"China akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan wilayah, hak maritim, dan kepentingannya," kata Partai Komunis China di halaman depan People's Daily, Rabu.

Beijing bahkan menuding para hakim PCA telah disumpali dengan uang oleh Filipina dan juga memojokkan PCA sebagai “boneka” dari kekuatan eksternal.

Dalam pernyataan, Rabu, Beijing mengatakan, klaim kedaulatan Filipina tak berdasar (baseless). Filipina telah melecehkan dan menyerang kapal-kapal China di Kepulauan Spratly.

Washington selaku sekutu dekat Manila khawatir Beijing akan menetapkan zona identifikasi pertahanan udara di Laut China Selatan, seperti pernah dilakukan di Laut China Timur pada 2013.

"Apakah China akan menetapkan zona pertahanan udara di Laut China Selatan, harus kami tegaskan lebih awal bahwa China berhak melakukannya,” kata Wakil Menlu China, Liu Zhenmin.

Namun, kata Liu, hal itu tergantung dari situasi dan tingkat ancaman yang dihadapi China di Laut China Selatan.

Filipina bereaksi cukup hati-hati atas putusan akhir PCA pada Selasa di Den Haag. Manila menyerukan agar semua pihak "menahan diri dan tenang".

Suasana rapat kabinet Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Rabu ini "optimis", kata juru bicara kepresidenan Ernesto Abella.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan ia telah berbicara dengan sekutunya, Menhan AS Ashton Carter. Tidak dirinci, apakah hasil pembicaraan itu.

Beijing telah berulangkali mengecam kehadiran AS di kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com