Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hanya WNI Berpaspor yang Diculik, yang Lain Dilepas"

Kompas.com - 10/07/2016, 17:56 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tiga warga Negara Indonesia Lorens Koten selaku juragan kapal, Emanuel, dan Teodorus Kopong sebagai ABK diculik di perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah Negara Bagian Malaysia.

Ketiganya berada di kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim.

Ketiga WNI diculik oleh lima orang bersenjata laras panjang yang berbahasa Sulu.

"Penculik menggunakan perahu panjang mengenakan baju warna hitam dan celana loreng. Diduga berbahasa Sulu, campur Melayu," kata Konsulat RI di Tawau-Malaysia Muhammad Fatah, Minggu (10/7/2016).

"Kurang jelas mereka bertanya kru yang memiliki dokumen/paspor," ujar dia lagi.

Penculikan yang teradi pada Sabtu pukul 24:00 wita tersebut dilaporkan oleh pemilik kapal Tong Lim pada Minggu dini hari.

Saat itu kapal pukat tunda yang sedang mencari ikan ditumpangi tujuh pekerja, yang  terdiri dari empat WNI dari Nusa Tenggara Timur dan tiga warga Bajau Palauh, FIlipina.

"Tiga anak buah kapal yang memiliki paspor Indonesia dibawa penculik, sedangkan empat yang lain, yaitu satu warga NTT dan tiga ABK asal Palauh dibebaskan karena tidak punya paspor," imbuh Fatah.

Ketiga ABK asal NTT tersebut dilaporkan dibawa pergi ke arah perairan Filipina. Namun, belum bisa dipastikan dari kelompok mana para penculik ABK tersebut.

Sementara kapal berserta ABK yang selamat dari penculikan saat ini diamankan di Pelabuhan Pengkalan Marabong Tungku Lahad Datu.

Baca: Soal Penculikan 3 WNI, Kemenlu RI Berkoordinasi dengan Malaysia dan FiIipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com