Warga Kulit Hitam Tewas Ditembak Polisi AS, Obama Serukan Reformasi Kepolisian

WARSAWA, KOMPAS.com - Presiden Barack Obama menyerukan reformasi di tubuh kepolisian Amerika Serikat menyusul kasus penembakan terhadap seorang warga kulit hitam oleh seorang polisi di Minnesota.

Selain itu, Obama pun mengungkapkan rasa dukacitanya kepada keluarga pengendara motor yang tewas tersebut. 

"Negara kita sudah terlalu sering menyaksikan tragedi semacam ini," kata Obama di Warsawa, Polandia, Kamis (7/7/2016), di sela Konferensi Tingkat Tinggi NATO.

Seperti diwartakan kantor berita AFP, Obama menyebutkan, selama ini kaum kulit hitam telah lama dipinggirkan. Dia lalu meminta warga kulit putih di AS ikut memperhatikan kondisi ini dan tak memandangnya sebelah mata. 

"Ini bukan semata-mata persoalan warga kulit hitam saja. Ini juga bukan perkara kaum hispanik saja, ini adalah masalah di Amerika Serikat, kita semua harus peduli dengan itu," seru Obama.

"Semua orang yang berpikiran jernih harus menjadikan isu ini sebagai perhatian," sambung dia,  

"Ini menjadi kewajiban bagi kita semua untuk mengatakan bahwa kita bisa lebih baik dari ini. Dan, memang kita lebih baik dari ini," ungkap Obama.

Obama kemudian mengatakan, serangkaian program reformasi sudah direkomendasikan oleh Gedung Putih sejak tahun lalu, dan harus diterapkan di seluruh wilayah AS.

"Jika pun ada hikmah yang baik dari kejadian ini, mungkin hal itu adalah ketika masyarakat di seluruh negeri ini mempertanyakan mengapa rekomendasi reformasi tersebut tak segera diterapkan?" kata dia.

Perdebatan yang terjadi menyusul kasus mematikan tersebut muncul, khususnya menyinggung soal perlakuan warga kulit putih terhadap warga kulit hitam.