Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Kebutuhan Pokok, 500 Wanita Venezuela Lintasi Perbatasan ke Kolombia

Kompas.com - 06/07/2016, 20:52 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Sebanyak 500 perempuan Venezuela melintasi sebuah jembatan untuk masuk ke wilayah Kolombia, untuk mencari bahan makanan dan kebutuhan pokok lain yang sulit mereka dapatkan.

Para perempuan asal kota Urena itu berbaris menuju perbatasan yang dijaga anggota dari Garda Nasional yang mencoba mencegah mereka melintasi perbatasan.

Namun, upaya pencegahan itu gagal dan ratusan perempuan itu berhasil melintasi perbatasan dan masuk ke kota Cucuta di Kolombia.

"Para perempuan dari Urena datang menyeberangi jembatan internasional untuk melintasi perbatasan karena kami tak punya makanan lagi dan anak-anak kami kelaparan," ujar salah seorang perempuan kepada harian La Opinion.

Para perempuan itu membanjiri pasar dan toko di kota perbatasan Kolombia tersebut, membeli kertas toilet, tepung, minyak goreng, tepung jagung dan kebutuhan pokok lain yang kian sulit diperoleh di Venezuela.

Namun, akibat perbedaan kurs antara mata uang bolivar Venezuela dan peso Kolombia, serta nyaris tak ada subsidi pemerintah di Kolombia, maka para perempuan Urena itu harus membayar harga barang-barang tersebut 10 kali lipat lebih mahal dari harga di kampung halaman mereka.

Venezuela adalah negara kaya minyak, tetapi kini kekurangan berbagai kebutuhan pokok dan obat-obatan. Kelompok oposisi menyebut kondisi ini adalah akibat mismanajemen pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Namun, pendukung pemerintah mengatakan, langkanya bahan pokok di Venezuela adalah akibat "perang ekonomi" yang dikobarkan terhadap pemerintahan sosialis Venezeula.

Pada Agustus 2015, Maduro memutuskan untuk menutup perbatasan Kolombia-Venezuela sepanjang 2.250 kilometer dan memerintahkan penangkapan mereka yang menyelundupkan berbagai barang yang disubsidi di Venezuela untuk dijual di Kolombia.

Maduro juga menyatakan kondisi darurat di wilayah perbatasan dan memulangkan lebih dari 1.300 warga Kolombia yang tinggal secara ilegal di wilayah Venezuela.

Sebanyak 19.000 warga Kolombia yang tinggal di Venezuela kini hidup dalam bayang-bayang deportasi dan masalah ini sempat menimbulkan krisis imigrasi serta memicu ketegangan antara kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com