Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Saudi Berjanji Balas Pelaku Bom Bunuh Diri Madinah

Kompas.com - 06/07/2016, 16:32 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi memperingatkan, dia akan menggunakan "tangan besi" terhadap orang-orang yang menyeret pemuda negeri itu ke dalam ekstremisme agama.

Dalam pidato yang menandai datangnya Idul Fitri, Raja Salman mengatakan, tantangan besar Arab Saudi saat ini dalah menjaga harapan bagi para pemuda yang menghadapi ancaman radikalisasi.

"Kami akan membalas dengan 'tangan besi' terhadap mereka yang mengincar para pemuda kami," kata raja berusia 80 tahun itu.

Dalam serangan bom bunuh diri pada Senin (4/7/2016) malam di kota Madinah menewaskan empat orang anggota aparat keamanan.

Bom bunuh diri di Madinah itu merupakan satu dari tiga serangan yang terjadi di tiga kota Saudi dalam satu hari.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim sebagai dalang aksi tersebut tetapi dalam beberapa tahun terakhir ISIS kerap beraksi di negeri sekutu AS itu dan mengincar warga minoritas Syiah serta aparat keamanan Saudi.

Zeid Ra'ad al-Hussein, Komisioner Tinggu urusan HAM PBB yang juga anggota keluarga kerajaan Jordania, menyampaikan pernyataannya dari Geneva, Swiss.

"Madinah adalah salah satu situs tersuci dalam Islam, dan serangan semacam ini di sana, di saat bulan Ramadhan, bisa diartikan sebagai serangan terhadap seluruh Muslim di dunia. Ini adalah serangan terhadap agama Islam," ujar Al-Hussein.

Serangan bom di Madinah ini baru sekali terjadi. Kota ini adalah tempat situs paling suci kedua dalam agama Islam yaitu Masjid Nabawi yang dibangun pada abad ke-7 oleh Nabi Muhammad sekaligus menjadi lokasi makam pembawa ajaran Islam itu.

Serangan terhadap kota Mekkah juga nyaris tak pernah terjadi. Apalagi keluarga Saud yang menguasai Arab Saudi menganggap diri mereka sebagai penjaga kedua kota suci itu.

Namun, ISIS menganggap pemerintah Arab Saudi adalah bidah dan sudah menyatakan niat untuk menggulingkan pemerintah kerajaan Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com