Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Anggota Kelompok Penyerang Restoran di Dhaka adalah Warga Banglades

Kompas.com - 04/07/2016, 06:56 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Polisi Banglades, Minggu (3/7/2016), mengatakan, tujuh anggota kelompok garis keras yang membunuh 20 orang di sebuah kafe atau restoran di Dhaka adalah penduduk lokal.

Sebelumnya aparat kepolisian di Banglades juga sedang berupaya untuk menangkap lima dari ketuju orang itu, seperti dikatakan seorang polisi, Minggu (3/7/2016).

Sejumlah pria bersenjata, Jumat (1/7/2016) malam,  menyerbu kafe atau restoran di kawasan elite di kawasan Gulshan, yang dikeliling kantor kedutaan besar dan perwakilan negara asing lainnya itu.

Akibatnya 20 warga sipil tewas, dengan 17 orang di antaranya warga asing. Selain itu dua polisi juga tewas. Polisi yang menyerbu restoran itu kemudian berhasil membebaskan 20 sandera dan melumpuhkan enam penyerang.

"Semua penyerang bersenjata itu adalah warga Banglades. Lima dari mereka terdaftar sebagai kelompok militan dan para penegak hukum berupaya menangkap mereka," kata Kepala Kepolisian Nasional Banglades, Shahidul Hoque.

Pemerintah Banglades memastikan kelompok pria bersenjata yang menyandera dan membunuh di di kawasan Gulshan, Dhaka, itu  bukan anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

"Mereka adalah anggota Jamaeytul Mujahdeen Bangladesh," ungkap Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan kepada Kantor Berita AFP, Minggu (3/7/2016).

Meski demikian, seperti dilaporkan Reuters pihak berwenang sedang melakukan pemeriksaan mendalam atas kemungkinan keterkaitan para penyerang dengan ISIS, sebab ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab.

ISIS, Sabtu (2/7/2016), memposting sejumlah foto lima pejuangnya dengan menyatakan keterlibatannya dalam serangan di Bangladesh tersebut. Namun klaim tersebut belum dikonformasi.

Pihak kepolisian menyatakan, sembilan warga negara Italia, tujuh warga Jepang, seorang India, dan dua warga Banglades, dan seorang warga AS  tewas dalam serangan itu.

Media di Italia melaporkan, sebagian korban warga Italia itu bekerja di industri garmen.

Serangan tersebut mengakibatkan ketakutan di kalangan pekerja asing yang bekerja di sektor garmen yang memberikan pemasukan sekitar 28 miliar dollar AS atau setara Rp 367,5 triliun dan  80 persen produksinya untuk ekspor.

Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina telah mengumumkan dua hari perkabungan nasional, Sabtu dan berakhir Minggu. Dia juga mengatakan, pemerintah akan berjuang dan menghadapi ancaman teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com