Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militan ISIS Serang Kafe, Bunuh Dua Polisi dan Sandera Warga di Dhaka

Kompas.com - 02/07/2016, 09:03 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Sejumlah pria bersenjata menyerang sebuah kafe di kawasan kedutaan di Dhaka, ibu kota Banglades, dan menyandera beberapa pengunjung.

Aparat Banglades, Jumat (1/7/2016) malam, mengatakan, para pelaku diperkirakan berjumlah delapan hingga sembilan orang.

Laporan sementara menyebutkan mereka menyandera 20 warga asing.

Duta Besar Italia, Mario Palma, mengatakan sebanyak tujuh warga Italia diyakini berada di dalam kafe tersebut.

Belum diketahui siapa pelaku penyerangan dan penyanderaan. Namun, kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah mengklaim para pelaku adalah anggotanya.

Sebuah kantor berita buatan ISIS, Amaq, menyebut para milisi telah menyerang sebuah restoran yang “kerap dikunjungi warga asing”.

Pernyataan itu juga mengatakan lebih dari 20 orang “dari negara berbeda” telah tewas dibunuh. Meski demikian, klaim itu belum bisa dibuktikan.

Serangan ke kafe Holey Artisan Bakery itu telah menewaskan dua polisi dan mencederai 30 lainnya.

“Kami ingin menyelesaikan situasi ini dengan damai. Kami mencoba berunding dengan para penyerang,” Benazir Ahmed, Kepala Batalion Reaksi Cepat— kesatuan elite polisi Banglades.

“Prioritas utama kami adalah menyelamatkan jiwa orang-orang yang terperangkap di dalam,” ujar Ahmed.

Keterangan dari pihak kepolisian menyebutkan serangan dimulai Jumat (1/7/2016) pukul 21.20 waktu setempat.

Saat itu sejumlah orang melepaskan tembakan seraya menyerbu kafe yang popular di kalangan ekspatriat, diplomat, dan kalangan kelas menengah di Dhaka.

Laporan media-media Banglades mengutip keterangan sejumlah saksi mata yang mengaku mendengar para penyerang memekikkan “Allahu Akbar”.

Seorang saksi mata mengaku mendengar suara bising yang disusul suara tembakan beruntun.

“Bibi saya, putrinya, dan dua teman pergi ke sana untuk buka puasa dan mereka belum kembali. Kami bahkan tidak bisa mengecek apakah mereka berada di sana,” kata Rashila Rahim.

Seorang warga setempat, Tarique Mir, mengatakan dirinya mendengar suara tembakan secara sporadis tiga jam setelah serangan berlangsung.

“Benar-benar kacau di sana. Jalan-jalan diblokade dan ada lusinan anggota unit reaksi cepat polisi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com