Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta Hindu di Banglades Dipenggal Orang Tak Dikenal, Polisi Memburu Pelaku

Kompas.com - 01/07/2016, 16:25 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Kekerasan terhadap minoritas di Banglades terjadi lagi sekalipun aparat keamanan telah menangkap ribuan terduga dari kelompok radikal dan ekstremis.

Peristiwa terbaru terjadi pada Jumat (1/7/2016). Pejabat dan polisi mengatakan, seorang pendeta Hindu dibunuh di sebuah kuil di Banglades.

Banglades, negara berpenduduk 160 juta jiwa dengan sebagian besar Muslim, mengalami lonjakan kekerasan dalam tahun ini, seperti dilaporkan Reuters.

Kekerasan bersenjata menyasar para aktivis liberal, Muslim dari kelompok aliran tertentu, dan agama minoritas lain, seperti Kristen, Hindu, dan Buddha, dalam beberapa bulan ini.

Polisi masih menyelidiki pelaku penyerangan yang menewaskan Shaymanonda Das (45). Ia dibunuh di depan kuilnya di  Distrik Jhenaidah, 300 kilometer dari Dhaka, ibu kota Banglades.

Menurut Kepala Pemerintah Distrik Jhenaidah, Mahbubur Rahman, pendeta tersebut sedang menyiapkan bunga untuk sembahyang, Jumat pagi.

“Pada saat itu, tiga anak muda datang mengendarai sepeda motor dan langsung memenggalnya dengan golok, kemudian melarikan diri," kata Rahman.

"Cara pembunuhan itu mirip dengan gerakan kelompok garis keras di wilayah setempat, tetapi kami tidak dapat mengungkap banyak saat ini," kata Rahman lewat telepon.

Kelompok garis keras Negara Islam di Irak dan Suriah telah menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan yang belum lama terjadi di Banglades.

Namun, terkait insiden terbaru tersebut, pemerintah bisa memastikannya karena masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya pemerintah mengelak tudingan bahwa kelompok garis keras Sunni berada sebagai pelakunya. Hanya dijelaskan, serangan dilakukan oleh kelompok garis keras dari dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com