Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Cantik Pelayan Restoran Menangi Gugatan "Diskriminasi Seks" Rp 62 Juta

Kompas.com - 30/06/2016, 12:00 WIB

GLASGOW, KOMPAS.com - Seorang wanita muda yang menjadi pelayan dan disuruh mengenakan rok serta rias wajah, agar bisa mengundang perhatian pelanggan, memenangi gugatan diskriminasi seks.

Perkara ini berawal ketika wanita bernama Erin Sandilands yang masih berumur 18 itu dipanggil oleh seorang manajer di Bistro Cecchini, di kota pelabuhan Ardrossan, Skotlandia. 

Sang manajer meminta dia untuk tampil lebih feminin demi pelanggan restoran.

Erin pun menolak dan melontarkan protes atas permintaan itu. Setelah itu, gadis yang masih tercatat sebagai palajar dan bekerja ketika ada panggilan saja, "dipecat".

Pihak restoran tempatnya bekerja mengaku tak lagi membutuhkan tenaga Erin. Padahal sebelumnya, dia sempat ditawari untuk bekerja sebagai karyawan tetap di tempat itu.

Berdasarkan putusan pengadilan, Erin mendapatkan uang sebesar 4.732 dollar AS atau kira-kira Rp 62 juta, untuk ganti kerugian atas sakit hati dan kehilangan gaji dalam insiden tadi.

Seorang hakim pengadilan industrial, seperti diberitakan dalam laman Pemerintahan Inggris Raya, membuat keputusan dalam sengketa hukum yang terkait dengan hukum ketenaga kerjaan. Hakim menyatakan, bukti-bukti yang diajukan Erin adalah sangat masuk akal.

Seperti dikutip dari laman USA Today, Jumat (30/6/2016), Erin mengaku lega dengan keputusan pengadilan ini,

"Saya tak pernah membayangkan bahwa upaya ini akan berakhir sukses. Saya sebenarnya enggan untuk berperkara di pengadilan, karena saya belum pernah melakukan hal itu sebelumnya," ungkap Erin. 

“Saya hanya ingin orang-orang mengerti tentang bisnis macam apa yang dilakukan. Jangan sampai ini pun dialami oleh gadis-gadis lain yang bekerja di sana," kata dia. 

Berdasarkan terstimoni dari pihak pengadilan, Erin memulai pekerjaannya di restoran itu pada September tahun lalu.

Saat itu, dia diminta untuk mengenakan pakaian kerja berupa celana panjang atau rok hitam dengan kaus hitam pula. 

Namun sebulan berselang, sang manajer mendekati dia dan meminta Erin mengubah penampilannya. Dia disuruh memakai rok dan menggerai rambutnya lengkap dengan tata rias wajah. Tujuannya agar gadis cantik ini bisa tampil lebih atraktif untuk pelanggan. 

Erin lalu menanyakan, apa bedanya dengan dia tampil mengenakan pakaian serba hitam seperti biasanya?

Menurut dia, dengan tugas membawa makanan kepada pelanggan, akan lebih baik jika rambut panjangnya diikat ke belakang.

“Mereka mengatakan saya harus mengenakan rok dan make up, untuk tampil lebih feminin. Mereka menyatakan pelanggan akan lebih suka itu. Saya merasa seperti dipermalukan, dan saya kecewa," kata Erin.

Gadis ini tak langsung mendapatkan jawaban atas argumentasinya itu. Namun keesokan harinya, dia menerima telepon yang menyatakan dia tak akan lagi mendapatkan panggilan kerja.

'Pemecatan" itu dialaminya saat restoran itu sedang kebanjiran pelanggan dan mempekerjakan seorang staf baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com