Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Buka Puasa Bersama di Mata Pemuka Agama Yahudi dan Kristen

Kompas.com - 29/06/2016, 15:01 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Rabi Helen Freeman tak bisa menyembunyikan kekagumannya begitu masuk ke aula di East London Mosque.

Di hadapannya tak kurang dari 500 orang duduk bersila, menunggu saat buka puasa, yang setiap hari diselenggarakan di masjid ini sepanjang bulan Ramadhan.

"Iftar atau berbuka puasa bersama dengan komunitas seperti ini adalah salah satu bentuk kedermawanan umat Islam yang paling indah. Ini sungguh menyentuh hati saya," kata Freeman, seorang rabi dari West London Synagogue.

"Saya sangat terkesan ... saya merasa sangat diterima, bisa menyantap hidungan bersama dengan pemeluk agama lain. Ini bisa menjadi jembatan komunikasi bagi para pemeluk agama," katanya.

Selama Ramadhan masjid ini menyediakan makanan berbuka secara cuma-cuma, yang setiap hari dihadiri lebih dari 500 orang.

Rabi Freeman bersama sejumlah undangan lain sore itu menjadi tamu bagi Mfa Zaman dan Ishaque Uddin, pegiat yang sejak lama mempromosikan kerukunan antarumat beragama di London.

Senada dengan Rabi Freeman, Pendeta Tim Clapton mengatakan ketika pemeluk Islam, Kristen, dan Yahudi berbagai hidangan, pada dasarnya mereka adalah sahabat.

"Hubungan harmonis mestinya tak berhenti sampai di sini, kita harus meluaskan semangat ini ke komunitas," kata Pendeta Clapton.

Acara buka puasa bersama diawali dengan penjelasan tentang masjid dan fungsinya untuk memberdayakan komunitas Muslim.

Para tamu ini kemudian diberi kesempatan untuk masuk ke ruang shalat dan menyaksikan secara langsung shalat Magrib berjamaah.

Beberapa di antara mereka baru pertama kali masuk ke dalam masjid dan melihat bagaimana pemeluk Islam menunaikan shalat.

Penyelenggara buka puasa lintas agama, Zaman, mengatakan menjadi kewajiban umat Muslim untuk memperhatikan serta menjaga pemeluk Kristen dan Yahudi yang hidup di antara mereka.

"Kita harus peduli, kita harus saling menjaga," kata Zaman.

Dengan mengutip sejarah Nabi Muhammad, Zaman mengatakan Nabi mengunjungi seorang remaja Yahudi yang sedang sakit.

"Ini adalah teladan dan kita mestinya harus bekerja sama dan menjaga hubungan baik dengan para pemeluk agama lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com