Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Minggu Penjara untuk Siswi Penyontek di India

Kompas.com - 28/06/2016, 21:24 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang siswi di India dijatuhi hukuman penjara dua minggu karena terbukti menyontek setelah gagal dalam ujian ulangan.

Ruby Rai menduduki peringkat pertama dalam ujian akhir sekolah menengah di Negara Bagian Bihar, seperti dilaporkan BBC, Selasa (28/6/2016).

Namun, dalam sebuah rekaman wawancara Rai mengatakan bahwa ilmu politik adalah tentang masak memasak.

Setelah video tersebut beredar meluas di internet, remaja perempuan berusia 17 tahun itu –bersama beberapa murid lain yang nilainya bagus – diharuskan  untuk mengikuti ujian ulangan.

Remaja itu pun ditangkap setelah hasilnya tidak cukup untuk bisa lulus.

Sementara hasil ujian awalnya – dengan  nilai terbaik di negara bagian tersebut – dibatalkan.

Rai dibawa ke pengadilan Minggu (26/6/2016) dan hakim mengirimnya ke penjara hingga tanggal 8 Juli mendatang.

Keputusan untuk menghukum Rai ke penjara dikritik berbagai pihak karena dia masih tergolong di bawah umur. Seharusnya dia dikirim ke rumah tahanan khusus untuk anak.

Namun seorang perwira polisi, Manu Maharaj, mengatakan kepada surat kabar The Hindu, bahwa Rai harus membuktikan dirinya sebagai 'anak di bawah umur'.

Surat penangkapan juga sudah dikeluarkan untuk beberapa siswa lain, yang mendapat nilai baik dalam ujuan awal.

Di antaranya termasuk Saurabh Shrestha yang mendapat nilai tertinggi untuk sains namun belakangan tidak tahu kalau H20 adalah air.

Associated Press Negara Bagian Bihar, India, menjadi perhatian dunia setelah beredarnya foto orangtua murid atau siswa 'membantu anaknya' saat ujian dengan memanjat gedung sekolah, tahun 2015.

Tahun lalu, Bihar menjadi perhatian di seluruh dunia karena para orang tua dari siswa yang sedang ujian sampai memanjat dinding sekolah dengan tangga untuk memberikan jawaban atas soal ujian.

Pemerintah lokal di Bihar sudah menempuh sejumlah langkah guna memastikan kecurangan tidak terjadi lagi antara lain dengan menjatuhkan denda maupun hukuman penjara bagi yang terbukti curang.

Hasil ujian bulan lalu 'yang tidak sebagus seperti tahun lalu' dilihat sebagai petunjuk bahwa langkah-langkah tersebut membawa hasil nyata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com