BRUSSELS, KOMPAS.com - Ketua Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, Selasa (28/6/2016), mengatakan, ia melarang setiap pejabat UE untuk melakukan negosiasi informal dan rahasia terkait Britain Exit atau Brexit.
Larangan itu berlaku sampai ada pemberitahuan resmi dari London bahwa Inggris akan keluar dari blok UE sebagai lanjutan dari hasil referendum pada Kamis (23/6/2016).
Juncker mengungkapkan larangannya itu dalam pertemuan khusus parlemen di Brussels, ibu kota Uni Eropa.
“Saya ingin Inggris mengkarifikasi posisinya, tidak sekarang, tidak juga besok pagi, tetapi segera,” katanya.
“Kita tidak bisa membiarkan diri kita sendiri tetap berada dalam periode panjang ketidakpastian,” tambahnya, mengulangi pernyataan sebelumnya.
Sementara Inggris telah mengisyaratkan bahwa pihaknya belum akan menyampaikan secara resmi selama beberapa bulan, dan bahkan mungkin sampai Oktober.
Sikap London membuat “kegalauan” politik di kalangan pemimpin di 27 negara anggota blok lainnya. Namun, Juncker menolak untuk memulai pembicaraan sebelum London melakukannya.
Juncker mengatakan, takkan ada pertemuan rahasia antara Inggris, pemerintah nasional dan komisioner terkait Brexit. “Saya melarangnya,” kata Juncker.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia akan menggunakan "semua kekuatannya" untuk mencegah UE teranggu oleh keputusan Inggris meninggalkan blok.
Namun, Merkel juga berharap, Inggris tetap menjaga hubungan baik dengan UE, organisasi tempatnya bergabung selama lebih dari 43 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.