Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Sayap Kanan Austria Ancam Dorong Referendum "Auxit"

Kompas.com - 27/06/2016, 16:56 WIB

VIENNA, KOMPAS.com –  Uni Eropa (UE) diimbau menghindari “sentralisasi” politik atas negara anggotanya.  Jika tidak, Austria bisa menggelar referendum keluar dari blok menyusul Inggris.

Hal itu disampaikan Norbert Hofer, seperti dilaporkan Reuters, Senin (27/6/2016), politisi sayap kanan Austria. Hofer adalah polisiti partai anti-imigrasi, yakni Partai Kebebasan.

Hofer nyaris menang dalam pilpres bulan lalu. Meski telah gagal menjadi presiden, Partai Kebebasan hingga kini masih menantang hasil pemilu tersebut.

Inggris telah menggelar referendum Uni Eropa (UE) pada Kamis (23/6/2016) dengan hasil yang diumumkan sehari setelahnya, menunjukkan, 51,9 persen memilih “leave” atau keluar dari UE.

Sedangkan 48,1 persen warga Inggris memilih “remain” atau tetap berada di dalam blok 28 negara UE – jika Inggris resmi mengumumkan keluar, blok ini tinggal beranggotakan 27 negara.

Hasil referendum di Inggris ini justru memperkuat posisi kelompok sayap kanan di penjuru Eropa,  termasuk Partai Kebebasan di Austria (FPO) dan Front Nasional di Perancis (FNF).

Pemimpin FPO, Heinz-Christian Strache, mengeluarkan pandangan yang lebih berhati-hati. Ia mengatakan, referendum Austria  bisa menjadi salah satu tujuan partainya di masa mendatang.

Hofer melangkah lebih jauh dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu (26/6/2016).

“Jika dalam perjalanan setahun ke depan lebih mengarah kepada sentralisasi dan bukan menerapkan nilai-nilai inti UE, kita harus bertanya kepada warga Austria apakah mereka masih mau menjadi anggota?” ujar Hofer kepada harian Oesterreich, Minggu (26/6/2016).

Hofer dan para sekutunya percaya blok itu harus lebih berdasarkan pada penyatuan ekonomi daripada  urusan politik.

“Para pendiri (UE) ingin memastikan kerja sama ekonomi yang lebih dekat karena negara-negara yang bekerja sama secara ekonomi tidak berperang melawan satu sama lain,” katanya.

“Hal ini berjalan dengan sangat baik sampai serikat politik didirikan,”  katanya.
Mahkamah Konstitusi Austria masih menyelidiki tuduhan FPO soal penyimpangan dalam penghitungan suara selama pemilu bulan lalu.

Kanselir Austria, Christian Kern, mengatakan, Austria takkan mengadakan referendum tentang keanggotaan UE, yang digembar-gemborkan politisi sayap kanan sebagai “Auxit” atau “Oexit”. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com