Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Didesak Cepat Tinggalkan UE, Lamban Perpanjang Ketidakpastian

Kompas.com - 24/06/2016, 21:06 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com – Para petinggi Uni Eropa mengingatkan, Inggris harus bergerak cepat untuk bernegosiasi meninggalkan blok tersebut. Keterlambatan memperpanjang ketidakpastian.

Ketua Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menekankan “UE dengan 27 negara akan maju terus”.

Hasil referendum Eropa di Inggris telah final bahwa 51,9 persen pemilih menghendaki negara mereka keluar UE dan 48,1 persen mengharapkan Inggris tetap berada di dalam blok 28 negara itu.

Kemenangan kubu yang memilih “leave” itu diikuti pernyataan David Cameron bahwa ia akan mundur dari jabatan perdana menteri pada Oktober mendatang.

Cameron berharap penggantinya akan memimpin Inggris ke arah yang diinginkan oleh kubu Brexit – Inggris keluar dari UE. Cameron mengkampanyekan agar Inggris tetap, “remain”, di blok UE.

Juncker langsung menggelar pertemuan dengan Ketua Parlemen Eropa, Martin Schulz,  Ketua Dewan Eropa Donald Tusk,  dan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, Jumat.

Setelah pertemuan para pejabat itu mengeluarkan pernyataan bahwa mereka ‘menyesalkan’  apa yang terjadi di Inggris, tetapi juga ‘sangat menghormati hasil pilihan rakyat Inggris’.

Mereka menyerukan  "agar menerapkan keputusan warga Inggris sesegera mungkin. Setiap penundaan yang tidak perlu akan memperpanjang ketidakpastian”.

“Kami siap untuk memulai negosiasi dengan cepat dengan Inggris mengenai syarat dan ketentuan pengunduran diri dari UE,” kata pernyataan bersama mereka.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan “penyesalan yang besar” atas keputusan Inggris. Ia mengatakan,” Ini merupakan tamparan bagi Eropa dan proses penyatuan Eropa”.

Reuters Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan penyesalannya atas keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan hasil referendum  secara serius menguji Eropa.

“Saya menghormati pilihan yang menyakitkan ini, namun Perancis akan terus bekerja sama dengan negara yang ramah ini,” kata Hollande.

Parlemen Eropa telah menyerukan sesi khusus menggelar rapat darurat pada Selasa (28/6/2016) untuk menyikapi Brexit. 

Merkel mengatakan dia akan bertemu Tusk, Hollande,  dan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi di Berlin, Senin (27/6/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com