Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Uni Eropa Bertahan Tanpa Inggris?

Kompas.com - 24/06/2016, 11:59 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Sejauh ini kubu pro-Brexit unggul dibandingkan kelompok yang menginginkan Inggris tetap di Uni Eropa. Namun, jika pro-Brexit memenangkan referendum, bisakah Uni Eropa bertahan tanpa Inggris?

Kehilangan salah satu anggota terbesarnya bisa memaksa Uni Eropa harus melakukan perubahan besar terhadap pakta yang kini tengah berjuang mengatasi krisis migran dan masalah perekonomian itu.

Untuk jangka panjang, Brexit akan menjadi sebuah preseden yang bisa jadi akan diikuti negara-negara anggota Uni Eropa lain untuk menggelar referendum sejenis.

Hasilnya mungkin akan membentuk sebuah pakta yang lebih longgar dan kemungkinan terburuk adalah disintegrasi pakta yang dibentuk 60 tahun lalu untuk membawa keamanan dan kemakmuran usai Perang Dunia II.

Presiden Uni Eropa Donald Tusk memperingatkan bahwa jika Brexit menjadi kenyataan maka hal itu tak janya menghancurkan Uni Eropa tetapi juga peradaban politik Barat.

Di saat Eropa tengah menghadapi kebangkitan kembali Rusia dan ancaman terorisme, Tusk mengatakan, musuh Eropa akan "membuka botol sampanye" jika hasil referendum Inggris berakhir negatif untuk Uni Eropa.

Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memberikan sebuah skenario yang tak terlalu mengerikan. Dia memperkirakan, Brexit tak akan "membunuh" Uni Eropa namun pakta tersebut akan mendapatkan pelajaran  yang sangat berharga.

Tamparan keras

Chris Bickerton, dosen di Universitas Cambridge Inggris mengatakan, jika Inggris pergi maka itu merupakan sebuah pukulan telak, meski bukan mematikan, untuk Uni Eropa dan sebagaian kehidupan politik benua tersebut.

"Saya tak berpikir Uni Eropa akan seketika hilang, tetapi dalam jangka panjang kita akan menyaksikan penurunan perlahan dan Uni Eropa akan menjadi sesuatu yang berbeda," ujar Bickerton.

Jika hal itu terjadi, lanjut Bickerton, maka langkah selanjutnya yang harus diambil Uni Eropa akan sangat sulit.

Dampak langsung jika pendukung Brexit menang adalah negosiasi panjang setidaknya selama tujuh tahun untuk memutus berbagai kerja sama antara London dan Uni Eropa.

Negara-negara Uni Eropa yang tersisa dipastikan bakal berusaha untuk terus maju. Dua perekonomian terbesar Uni Eropa, Jerman dan Perancis, saat ini sudah mulai menjajaki rencana bersama untuk masa depan.

Namun, di saat Berlin dan Paris memikirkan masa depan integrasi zona euro, hal-hal lain yang akan dibicarakan pasca-Brexit adalah berbagai isu terkait keamanan dan pertahanan.

Efek domino

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com