Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabarkan Berita Salah soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi

Kompas.com - 17/06/2016, 22:35 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Lembaga penyiaran publik Inggris, BBC, terpaksa meminta maaf setelah salah seorang jurnalisnya menyebarkan kabar lewat akun Twitter-nya bahwa Ratu Elizabeth II meninggal dunia, Kamis (17/6/2016). 

Ahmen Khawaja, nama jurnalis itu, tak sadar bahwa laporan yang dia saksikan di studio BBC adalah sebuah latihan rutin liputan jika sang Ratu memang benar-benar meninggal dunia.

Saat melakukan latihan ini, sebenarnya semua staf BBC dilarang menyebarkannya lewat media sosial.

Setelah menyadari kesalahannya, Khawaja langsung menghapus kicauan awalnya dan meminta maaf. Namun, dia kini kemungkinan bakal mendapatkan hukuman akibat tindakan blunder-nya ini.

Celakanya, saat meralat kicauannya, Khawaja juga mengabarkan Ratu Elizabeth tengah dirawat di RS King Edward VII. Uniknya, Ratu memang memeriksakan kesehatannya di rumah sakit itu pada Rabu pagi.

Kicauan Khawaja itu membuat pihak Istana Buckingham terpaksa membuat pengumuman resmi bahwa Ratu dalam kondisi baik dan kedatangan ke rumah sakit merupakan jadwal resmi pemeriksaan kesehatan.

Beberapa saat kemudian, Khawaja mengklaim bahwa insiden kabar kematian Ratu Elizabeth itu adalah sebuah "guyonan" karena teleponnya tertinggal di rumah.

Namun, tak lama kemudian, dia menghapus semua kicauannya kecuali yang berisi bahwa kabar soal kematian Ratu adalah sebuah kesalahan.

"Dalam sebuah latihan untuk pemberitaan obituari, sebuah kicauan secara tak sengaja terkirim dari akun seorang jurnalis BBC yang menyebut salah seorang anggota keluarga kerajaan sedang sakit. Kicauan itu sudah dihapus dan kami meminta maaf," demikian pernyataan resmi BBC.

Dalam pernyataannya, memang BBC tak menyinggung soal kabar "kematian" Ratu Elizabeth, tetapi seorang sumber membenarkan manajemen BBC mengetahui bahwa Khawaja mengirim kicauan tersebut.

"Menyusul insiden pagi ini, sebuah investigasi yang merupakan bagian dari proses disiplin BBC kini sedang berlangsung," ujar seorang juru bicara BBC.

BBC secara reguler memang menggelar latihan agar para jurnalisnya bisa mengabarkan berita dengan benar jika Ratu Elizabeth II benar-benar meninggal dunia.

Pada 2010, insiden serupa pernah terjadi ketika seorang penyiar radio BBC mengabarkan Ratu Elizabeth meninggal dunia dan mengumandangkan lagu kebangsaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com