Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Nigeria Terbang ke AS Tiap Akhir Pekan untuk Kuliah

Kompas.com - 17/06/2016, 16:51 WIB

LAGOS, KOMPAS.com - Bekerja sambil kuliah tentu tidak terlalu istimewa, yang istimewa adalah jika bekerja di satu negara dan mengambil kuliah akhir pekan di negara lain, yang bahkan memerlukan perjalanan udara hingga 18 jam.

Itulah yang dilakukan Toyosi Orunmuyi, direktur keuangan perusahaan GE Oil and Gas, selama kurang lebih dua tahun.

Pada hari kerjanya, Orunmuyi mengurusi keuangan perusahaan dan ketika menjelang akhir pekan, ia terbang dari Lagos, Nigeria ke Michigan, Amerika Serikat untuk mengerjakan berbagai tugas akademik di jurusan administrasi bisnis (MBA).

Pria berusia 32 tahun ini mengakui perjalanan panjang ke Michigan bukan sesuatu yang menyenangkan karena ia harus merampungkan tugas-tugas perkuliahan.

Dan begitu selesai dengan urusan kuliah, ia harus kembali menyiapkan tugas-tugas kantor. Itulah ritme yang dijalaninya selama mengambil kuliah MBA.

Biasanya Orunmuyi tiba di Ann Arbor, Michigan, pada hari Kamis yang dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu hari penuh pada Jumat dan Sabtu.

Pada Minggu ia kembali terbang 18 jam ke kantor GE Oil and Gas di Lagos, biasanya dengan singgah di kota-kota seperti Atlanta, Houston, atau Amsterdam.

Hidup di dua benua yang berbeda dalam banyak hal memerlukan kiat tersendiri. Orunmuyi harus melakukan "pergeseran budaya" ketika tiba Detroit, AS.

Di kota ini ia menyewa mobil dan menyetir 30 menit ke kampus dan dalam perjalanan ia selalu mengingatkan dirinya untuk tenang dan tak cepat marah. Ia selalu berupaya agar budaya menyetir di Nigeria tidak terbawa ke Amerika.

"Misalnya saya tak boleh membunyikan klakson sembarangan," katanya.

Ia mengakui, seperti halnya warga Nigeria lain, ia lebih agresif ketika mengendarai mobil di Lagos.

Orunmunyi cukup beruntung karena sebagian biaya kuliah, termasuk biaya perjalanan, ditanggung GE Oil and Gas.

Meski begitu Orunmuyi harus tetap irit dan tak sembarangan membelanjakan uang. Ia hanya mengeluarkan uang jika perlu saja, termasuk 50 dolar AS untuk biaya masuk ke ruang tunggu kelas bisnis di bandara.

Di ruang tunggu inilah dia berkesempatan untuk mandi dan menyiapkan berbagai tugas sehingga selalu merasa segar di tengah perjalanan antarbenua yang panjang.

Kiat lain yang harus dilakukannya adalah menyiapkan dua dompet, satu untuk Nigeria dan satu untuk Amerika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com