WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama menyerang bakal calon presiden AS dari Partai Republik terkait berbagai retorika anti-Muslim yang dilontarkannya.
Obama, Selasa (14/6/2016), mengatakan, kalimat-kalimat bombastis yang dilontarkan Trump memicu kemarahan warga, tetapi tak bermanfaat untuk mencegah terorisme.
Penembakan di Florida yang menewaskan 49 orang memberi Trump kesempatan untuk mengulang rencana kontroversialnya untuk melarang umat Muslim memasuki AS dengan alasan keamanan negara.
"Sampai kapan hal semacam ini akan berakhir?" kata Obama saat mengecam kalimat yang dilontarkan Trump.
"Apakah kita akan memperlakukan Muslim Amerika secara berbeda? Apa kita akan mengawasi mereka dengan lebih ketat? Apa kita akan mendiskriminasi mereka karena alasan agama?" ujar Obama.
Pesan keras Obama itu digaungkan kembali oleh Hillary Clinton yang hampir pasti mewakili Partai Demokrat dalam pemilihan presiden November mendatang.
Obama dan Hillary dijadwalkan berkampanye bersama pada Rabu (16/6/2016), tetapi rencana itu ditunda akibat tragedi Orlando.
Trump, dalam kampanyenya, kerap menyerang kebijakan Presiden Obama terkait memerangi terorisme yang dinilainya terlalu lembek.
"Lihat kita dipimpin oleh seorang pria yang lemah, tidak pintar atau dia punya pemikiran lain di kepalanya," kata Trump kepada Fox News.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.