Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Halte Bus di Canberra Dimasukkan dalam Daftar Warisan Sejarah

Kompas.com - 13/06/2016, 18:29 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 halte bus yang dibuat di tahun 1920-an di Kota Canberra, Australia, kini dimasukkan dalam daftar warisan sejarah. Dengan penetapan itu, bangunan-bangunan itu pun kini dilindungi dan dilestarikan.

Dewan Perlindungan Sejarah ACT mengatakan, halte-halte bus tersebut sudah berusia lebih dari 90 tahun, dan sekaligus menjadi saksi pembangunan Kota Canberra.

Halte-halte itu merupakan peninggalan penting karena menunjukkan pola perencanaan transportasi dan pembangunan infrastruktur sipil.

"Ketika halte bis ini dibangun pertama kali di tahun 1923, belum banyak mobil di Canberra, dan pegawai negeri di ibu kota yang baru dibangun ini harus naik bis ke kantor." kata Hanna Jaireth dari Dewan Perlindungan Sejarah.

"Ini merupakan pertanda pentingnya perencanaan tata kota di Canberra. Perencanaan yang berkualitas selama puluhan tahun merupakan sesuatu yang istimewa yang kita miliki," sambung dia.

Berbagai halte bus ini masih berdiri di daerah-daerah di dalam Kota Canberra, di antaranya di Deakin, Ainslie, dan Yarralumla.

"Ke-12 halte bus kayu ini adalah halte tersisa dari begitu banyaknya halte yang sebelumnya ada di berbagai sudut kota." kata Jaireth.

Dua halte tersebut sekarang harus diperbaiki, karena kayunya lapuk atau sudah dirusak tangan jahil. Sementara, 10 lainnya masih dalam kondisi bagus.

Canberra selama ini dikenal dengan halte bus yang memiliki desain yang unik, termasuk beberapa di antaranya berbentuk setengah lingkaran.

"Banyak orang menyukai keberadaan halte-halte tersebut, mereka menjadi bagian dari seni urban," kata dia.

"Beberapa di antaranya sudah dicat kembali oleh kelompok masyarakat, sehingga menjadi menarik," tambah Jaireth lagi.

Ketika jumlah halte tesebut semakin berkurang, maka disadari bangunan-bangunan itu sedang dalam kondisi terancam.

"Lalu ada yang mengusulkan, maka dijadikanlah bangunan itu sebagai peninggalan sejarah," ujar Jaireth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com