Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berencana Bangun Laboratorium Bawah Air di Laut China Selatan

Kompas.com - 09/06/2016, 17:25 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - China dikabarkan tengah berupaya merancang dan membangun sebuah laboratorium berawak di dasar Laut China Selatan untuk mencari mineral di kawasan itu.

Menurut rencana dari Kementerian Sains China yang diperoleh Bloomberg, stasiun bawah laut itu akan ditempatkan di kedalaman 3.000 meter di bawah permukaan laut.

Proyek ini sudah masuk dalam rencana ekonomi lima tahunan yang dirilis Maret lalu dan berada di posisi kedua daftar 100 proyek sains dan teknologi prioritas.

Pemerintah China saat ini sedang menguji implementasi proyek ini dan memutuskan untuk mempercepat pengerjaan proyek ini.

"Selama ini stasiun yang bisa dihuni awal untuk jangka panjang belum pernah dicoba sedalam ini, tetapi hal tersebut sangat mungkin diwujudkan," kata Bryan Clark dari Center for Strategic Budgetary Assesment (CSBA) di Washington DC.

"Kapal selam berawal sudah bisa masuk ke kedalaman itu selama hampir 50 tahun. Tantangannya adalah mengoperasikan stasiun itu secara terus menerus di bawah permukaan laut," tambah Bryan.

Sejauh ini memang belum diperoleh rincian proyek tersebut termasuk jadwal pengerjaan, cetak biru proyel atau biaya pengerjaannya dan lokasi laboratorium itu.

Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China semakin serius "bermain" di Laut China Selatan, salah satu rute kapal tersibuk di dunia.

China mengklaim 80 persen wilayah perairan itu dan telah menciptakan pulau-pulau buatan yang menimbulkan protes dari negara-negara sekitar seperti Vietnam dan Filipina.

Jadi, rencana pembangunan stasiun bawah laut itu juga memiliki arti strategis militer. Apalagi, China tengah merancang jaringan sensor yang disebut "Tembok Besar di Bawah Laut" untuk mendeteksi kapal-kapal selam AS dan Rusia.

"Mengembangkan lautan adalah strategi penting pemerintah China, tetapi stasiun laut dalam tidak dirancang untuk mengancam negara lain," kata Xu Liping, peneliti senior masalah-masalah Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial China.

"Proyek ini murni untuk kebutuhan sipil namun kami tak mengabaikan proyek tersebut akan memiliki beberapa fungsi militer," tambah Xu.

Laut China Selatan selalu dilihat akan kandungan minyak dan gas bumi  yang disebut-sebut sangat melimpah.

Badan Informasi Energi AS mengatakan, kawasan itu diyakini memiliki cadangan minyak sebanyak 11 miliar barel dan 190 tiliun kaki kubik gas alam.

Namun, China memiliki prediksi lain yaitu cadangan minyak sebesar 125 juta barel dan gas alam mencapai 500 triliun kaki kubik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com