Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Kuartal Pertama 2016, Migran Tersangkut 69.000 Kejahatan di Jerman

Kompas.com - 08/06/2016, 18:52 WIB

BERLIN, KOMPAS.com — Para migran terkait dengan 69.000 kasus kejahatan dan kasus percobaan melakukan kejahatan di Jerman selama empat bulan pertama tahun 2016.

Menurut laporan polisi, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (8/6/2016), para migran di Jerman melakukan dan mencoba melakukan sekitar 69.000 kejahatan pada kuartal pertama 2016.

Jumlah kasus kejahatan yang melibatkan para migran itu sangat besar dan membuat warga lokal risau atau resah.

Peningkatan kasus kejahatan telah membuat marah kelompok-kelompok anti-migran sehingga mereka mengecam kebijakan liberal Kanselir Angela Merkel terhadap migran.

Satu juta migran telah mengalir ke Jerman tahun lalu. Mereka umumnya datang dari negara-negara bergolak di kawasan Timur Tengah dan Afrika utara, serta Georgia dan Serbia di kawasan Balkan.

Masalah tersebut telah menjadi perhatian serius negara berekonomi terbesar di Eropa itu.

Persoalan yang dihadapi Jerman ialah bagaimana mengatur integrasi migran dan menjamin keamanan nasional.

Laporan dari polisi federal Jerman menunjukkan, para migran dari Afrika utara, Georgia, dan Serbia secara tidak proporsional terbilang di antara para tersangka.

Tindak kejahatan paling banyak dilakukan oleh migran dari Suriah, Afganistan, dan Irak. Tiga negara ini merupakan kelompok terbesar pencari suaka di Jerman.

Meski demikian, secara keseluruhan, mayoritas besar kelompok migran sebenarnya cukup tahu diri bahwa mereka tidak melakukan kejahatan apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com