Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Orang Tewas akibat Bom Targetkan Bus Polisi Antihuru-hara

Kompas.com - 07/06/2016, 17:23 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Bom berdaya ledak tinggi yang menghantam satu bus polisi di dekat Istanbul, Turki, telah menewaskan sedikitnya 11 orang, Selasa (7/6/2016).

Tujuh di antara korban tewas itu adalah polisi dan empat lainnya warga sipil. Korban tewas mungkin saja bertambah.

Menurut laporan televisi Turki, 36 orang terluka dengan tiga di antaranya dalam kondisi serius, seperti dilaporkan oleh kantor berita Agence France-Presse.

Sebelumnya sempat dilaporkan, lima orang terluka dalam serangan itu dan belum disebutkan korban tewas.

Bom itu menargetkan sebuah bos pengangkut polisi antihuru-hara yang sedang melintasi Distrik Beyazit, tak jauh dari pusat toko-toko suvernir, dan kantor Gubernur Istanbul, Vasip Sahin.

Menurut petugas, bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu meledak tepat pada saat sebuah bus yang membawa para petugas polisi melintas di Distrik Beyazit.

Sejumlah laporan menyebutkan, ledakan terjadi tak jauh dari stasiun kereta api bawah tanah Vezeciler yang tak jauh dari situs sejarah Masjid Suleymaniye.

Sejak awal tahun ini, serangkaian serangan bom terjadi di Turki yang membuat rakyat negeri itu dan para wisatawan khawatir.

Awal tahun ini, dua ledakan di Ankara yang diklaim oleh kelompok Kurdistan Freedom Falcons (TAK), pecahan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang, menewaskan belasan orang.

Pada Mei lalu, sedikitnya delapan orang tewas dan terluka akibat sebuah bom mobil yang dihantamkan ke sebuah kendaraan militer di Istanbul. Serangan ini diklaim oleh PKK.

Twitter/The Guardian Bom menghantam bus polisi antihuru-hara di Istanbul, Turki, Selasa (7/6/2016) menyebabkan sedikitnya 11 orang tewas dan 36 orang terluka.

Lebih awal dari itu, 12 Januari lalu, sebuah bom meledak di sebuah distrik wisata Istanbul dan Pemerintah Turki menuding ISIS berada di balik serangan itu.

Hanya berselang sepekan, sebuah bom meledak di kawasan belanja Istiklal, Istanbul, yang menewaskan tiga turis Israel dan seorang warga Iran.

Saat serangan terbaru terjadi, Perdana Menteri Binali Yildirim dan Menteri Dalam Negeri Efkan Ala sedang bertemu di kantor Sahin. Yildirim menyebut insiden itu sebagai serangan teror mengerikan.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi negara TRT, mengatakan, Turki telah berjuang melawan segala bentuk terorisme.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com